Perbedaan ideologi memecah semenanjung Korea menjadi 2 bagian sejak tahun 1948, Korea Selatan menganut sistem demokratis, sementara Korea Utara menjunjung sistem komunis. Hingga saat ini kedua Korea masih memiliki pandangan yang berseberangan dalam banyak hal, mulai dari politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan masih banyak lainnya. Lalu, bagaimana dengan sistem pendidikan Korea Selatan dan Korea Utara?
Bicara tentang pendidikan di Korea Selatan dan Korea Utara, keduanya terbilang memiliki prestasi skala dunia. Dimana, Utara menyandang predikat terbaik kedua untuk sistem pendidikan, sementara Selatan menyandang predikat terbaik di dunia untuk melek huruf dengan tingkat literasi mencapai angka 99 persen.
Menarik bukan? Nah, berikut ini ada beberapa hal lagi yang perlu kita ketahui mengenai perbedaan mendasar dari pendidikan di Korea Selatan dan Korea Utara.
Wajib belajar
Masing-masing Negara di dunia menerapkan sistem pendidikan yang berbeda, meskipun ada yang mengadopsi sistem pendidikan dari Negara tertentu, dengan modifikasi disana-sini yang disesuaikan dengan karakter negara masing-masing. Pun demikian dengan kedua Negara Korea, dimana Korea selatan menerapkan wajib belajar 12 tahun sebelum melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas dan melaksanakan wajib militer selama 1-2 tahun.
Sementara itu, wajib belajar di Korea Utara ditempuh dalam 11 tahun, dengan urutan satu tahun pra jenjang sekolah, 4 tahun pendidikan dasar, dan 6 tahun pendidikan menengah. Satu tahun pra jenjang sekolah, 4 tahun pendidikan dasar, 6 tahun pendidikan menengah. Selepas menempuh wajib belajar 12 tahun seluruh siswa diberi kebebasan untuk melanjutkan pendidikan tinggi atau tidak. Namun demikian semua siswa akan diwajibkan untuk menempuh pendidikan wajib militernya selama 5 tahun.
Pelajaran wajib
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki perbedaan yang mencolok dalam memberikan pelajaran wajib bagi seluruh siswanya. Dimana, Korea Selatan mewajibkan pengetahuan umum yang biasa diperoleh di Negara manapun seperti mempelajari Matematika, Sains, Bahasa Korea, Studi Sosial, dan Bahasa Inggris.
Sedangkan di Korea selatan, pelajaran bahasa Korea dan doktrin tentang pimpinannya menjadi pelajaran utamanya. Bahkan terdapat mata pelajaran “Kim Jong Un” yang harus dipelajari selama 3 tahun dan harus menghafalkan pidato-pidato pimpinan Negara tersebut yang ditujukan untuk menumbuhkan kecintaan pada Korea Utara dan Pimpinannya.
Pengetahuan dunia luar
Dalam beberapa kesempatan pelajaran yang diberikan di kelas adalah tentang pengetahuan dari dunia luar atau hal yang menarik dari berbagai dunia di dunia. Hal ini hanya diterapkan di Korea Selatan, dimana seluruh informasi dunia luar bebas diakses dan dipelajari seluruh siswanya.
(Baca juga: Daftar Negara Paling Toleran di Dunia, Indonesia Masuk?)
Beda halnya dengan Korea Utara yang secara ketat memberikan beragam informasi dunia luas kepada para siswanya. Tidak hanya itu, akses untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dari luar juga sangat dibatasi.
Basis Internet
Utamanya Negara yang berkembang atau maju, sekolah sudah menerapkan akses internet secara bebas dan terukur. Dimana, seluruh siswa mendapatkan kebebasan akses internet yang digunakan untuk belajar maupun mendapatkan informasi lainnya yang semakin luas.
Namun beda halnya dengan Negara Korea Utara, dimana Negara memiliki peranan penting untuk memberikan mengunci rapat akses internet bagi para siswa dan rakyatnya sehingga akses informasi dunia luar tidak pernah dinikmati para pelajar dan juga rakyatnya.
Namun bicara teknologi, para pelajar tentunya dibekali dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar para pelajar dapat atau mampu menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung dunia militer Negara tersebut.
Adopsi sistem pendidikan
Sistem pendidikan di Korea Selatan menganut sistem pendidikan terbuka dan banyak mengadopsi sistem pendidikan dari berbagai Negara dan dimodifikasijuga menyesuaikanya. Maka tak salah bila beragam pendidikan dan informasi secara bebas dapat diperoleh para siswanya dalam mensupport sistem pembelajaran di Korea Selatan.
Beda halnya di Korea Utara, dimana akses informasi luar dikunci rapat. Dan Korea Utara tidak melakukan adopsi, tapi menciptakan sistem pendidikannya sendiri dan mengedepankan pendidikan doktrin bagi para siswanya. Tidak hanya itu, pemerintah Korea Utara mengatur segalanya mulai dari pelajaran yang diberikan hingga aturan khusus buat para siswa, mulai dari pakaian hingga potongan rambut siswanya.