Coronavirus Didease 2019 atau lebih dikenal dengan Covid-19 sejak kemunculannya telah membuat kepanikan seluruh negara di dunia. Betapa tidak, selain mudahnya menginfeksi manusia, virus ini juga memiliki kemampuan bermutasi. Dan akhir-akhir ini, di berbagai belahan dunia telah ditemukan varian baru dari virus corona, salah satunya adalah varian B117.
Di Indonesia sendiri, pemerintah terus berupaya untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona varian baru dari berbagai belahan dunia. Adapun varian baru tersebut antara lain B117, B1351, dan B1617. Terlebih, di beberapa negara saat ini sedang terjadi lonjakan kasus mutasi Covid-19.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas pergerakan masyarakat. Adanya varian baru virus Covid-19, yaitu B117, pertama kali ditemukan di Inggris, kemudian B1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B1617.
Varian baru B117 bersama B1351, dan varian B1617 digolongkan sebagai Varian of Concern atau VoC yang patut diwaspadai oleh seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Varian B117 sendiri diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75 persen dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya.
Varian baru virus Corona B117 merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO sendiri mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49 persen, varian B117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.
(Baca juga: Daftar 10 Negara yang Masih Bebas dari Virus Corona)
Di Indonesia sendiri, terkait mutasi atau varian baru ini masih terus diteliti dan melakukan pengujian pada 786 laboratorium. Kini, di Indonesia sendiri telah ada penemuan baru atas kasus Covid-19 dengan sebarannya antara lain; varian jenis B1617 ada di Kepulauan Riau 1 kasus, dan DKI Jakarta 1 kasus. Varian B117 ada di Sumatera Utara 2 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus, Banten 1 kasus, Jawa Barat 5 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Bali 1 kasus, Kalimantan Timur 1 kasus. Sementara untuk varian B1351 ada di Bali 1 kasus.
Dengan masuknya mutasi baru dari Covid-19 ke Indonesia ini patut diwaspadai penyebarannya untuk menghindari adanya penambahan dari kasus mutasi baru virus Corona ini. Untuk itu, pemerintah dan Satgas Pusat Covid-19 mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas untuk menghindari bertambahnya jumlah penularan dari mutasi baru B117 di Indonesia.
Situasi yang ada di Indonesia mengharuskan masyarakat untuk mematuhi betul apa yang sudah dianjurkan atau dilarang oleh pemerintah. Sekalipun telah memeriksakan dengan beragam test, tidak ada yang menjamin bahwa dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium yang negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, tidak terpapar Covid-19 ataupun dengan mutasi baru.
Temuan varian B117 akan menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi Indonesia yang masih berjuang menghadapi pandemi. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui bergam gejala yang ditimbulkan dari penyebaran virus dari varian baru Covid-19 ini.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada awal Januari 2021, ilmuwan dari Inggris melaporkan bahwa varian B117 ini cukup berbahaya. Mutasi B117 diduga lebih cepat menular dibandingkan varian virus corona awal. Ada beberapa negara yang juga telah menemukan kasus varian B117 antara lain Afrika Selatan, Korea Selatan, India, Malaysia, dan Singapura.
Dilansir dari berbagai sumber, selain demam, batuk, serta hilangnya indra penciuman dan perasa, ada beberapa gejala lain yang dapat timbul akibat varian virus corona B117, yaitu:
- Sakit Kepala
Dalam beberapa kasus, virus corona dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala. Namun para peneliti juga masih mencari tahu apakah sakit kepala yang dialami pasien merupakan penyebab dari Covid-19 itu sendiri atau karena ada faktor kesehatan lain.
- Kelelahan
Gejala lain yang ditemukan akibat infeksi varian virus corona baru adalah kelelahan. Kondisi kelelahan dapat dirasakan sebagai dampak dari zat sitokin. Sitokin yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh akan bereaksi melawan infeksi virus dan menyebabkan kelelahan.
- Nyeri Otot
Nyeri otot yang tidak biasa diduga dapat terjadi ketika terinfeksi gejala virus corona varian baru. Nyeri otot disebabkan karena virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan tubuh.
- Gejala Lainnya
Belakangan ini, beberapa peneliti menemukan laporan gejala Covid-19 baru. Gejala tersebut di antaranya berupa diare, ruam kulit, kehilangan nafsu makan, dan kebingungan. Meskipun begitu, peneliti masih memerlukan penelitian lebih lanjut soal gejala baru yang timbul akibat varian virus corona B117.