Perilaku taat dan menghormati kepada kedua orang tua sudah menjadi sebuah keharusan bagi seorang anak. Salah satu contohnya dengan mencium tangan orang tua ketika akan berpergian misalnya kesekolah. Hal ini mencerminkan perilaku sesuai norma yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
Kehidupan bermasyarakat akan berjalan dengan baik jika masyarakat mematuhi norma-norma yang disepakati. Pasalnya, norma mengarahkan semua manusia untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan yang ada guna mewujudkan kehidupan yang tertib, aman, dan tentram.
Apalagi, Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk karena ada berbagai macam suku, budaya, agama, dan golongan. Hal ini tentu saja rentan terhadap konflik dan perpecahan. Jika setiap orang bisa menerapkan perilaku sesuai norma yang ada maka akan tercipta suatu ketertiban dan keamanan.
Pada dasarnya, perilaku sesuai norma ini bisa diterapkan dengan membiasakan diri di berbagai lingkungan kehidupan. Baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
- Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang pertama kali dikenal oleh seorang anak dan menjadi awal mula pembentukan perilaku seorang anak. Agar terbina keharmonisan dalam keluarga, setiap anggota keluarga harus mematuhi norma-norma yang berlaku. Dalam keluarga, kita dapat menemukan beberapa jenis norma seperti norma agama, norma hukum, norma kesopanan, dan norma kesusilaan.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Norma Berdasarkan Bentuknya
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku di rumah dapat ditunjukan melalui beberapa sikap seperti hormat pada setiap orang yang berkunjung kerumah, patuh pada nasihat orang tua, dan hormat pada sesama anggota keluarga.
- Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah tempat pendidikan formal. Disekolah seseorang belajar bersosialisasi dengan teman sebaya dan orang lain. Di lingkungan sekolah kita dapat belajar menghormati bapak dan ibu guru, menghargai pendapat teman, mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, atau melaksanakan tugas piket kelas.
- Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan sosial, tempat individu berinteraksi. Ditengah masyarakat seseorang akan berinteraksi dengan orang lain yang berbeda dengan dirinya baik dalam hal agama, budaha, adat, gender, pemikiran, maupun kepentingan.
Perbedaan yang ditemui dalam masyarakat tentu saja rentan menimbulkan konflik. Oleh karena itu sikap yang perlu dipupuk dalam kehidupan bermasyarakat antara lain; mengikuti kegiatan siskamling, mengikuti kegiatan kerja bakti, membantu warga masyarakat yang terkena banjir, lapor kepada ketua RT jika ada tamu yang menginap, dan memenuhi tata tertib lain yang berlaku di masyarakat.