Mengawali tahun 2021, Indonesia dilanda duka mendalam akibat terjadinya serentetan musibah bencana alam di berbagai wilayahnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang Januari telah ada 263 kejadian bencana alam di Indonesia.
Bencana alam terbanyak pada awal tahun ini adalah banjir dengan 167 kejadian, lalu tanah longsor dan puting beliung dengan masing-masing 42 kejadian. Diikuti 6 kejadian gelombang pasang/abrasi, 5 kejadian gempa bumi, dan 1 kebakaran hutan dan lahan.
Dari jumlah tersebut, kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Bencana alam yang terjadi di awal tahun 2021 tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga meninggalkan duka bagi keluarga para korban. BNPB mencatat, terdapat 1,5 juta orang menderita dan mengungsi, 12 ribu orang luka-luka, 191 meninggal dunia, dan 9 orang hilang.
Adapun kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut terdapat 36,5 ribu rumah rusak, 124 fasilitas rusak, 43 jembatan rusak, dan 4 kantor rusak. Berikut adalah daftar bencana alam yang melanda Indonesia di awal 2021:
- Gempa Bumi Majene & Mamuju, Sulawesi Barat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang, dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan. Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.
(Baca juga: Banyak Melanda Indonesia di Awal 2021, Apa Sih Bencana Alam?)
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
- Banjir Bandang di Kalimantan Selatan
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, banjir bandang di Desa Datar Ajab, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan pada Minggu, 24 Januari 2021 melanda 11 Kabupaten/ Kota di Kalimantan Selatan mengakibatan sebanyak 113.420 warga mengungsi. Sebanyak 628 sekolah, 609 tempat ibadah, 75 jembatan, 99.258 rumah dan 46.235 hektare lahan sawah ikut terdampak bencana alam.
- Banjir Bandang, Bogor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat banjir bandang akibat hujan deras disertai longsoran tanah dari gunung melanda Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Selasa 19 Januari 2021 pukul 10.00 WIB memberikan dampak besar bagi 900 jiwa warga desa tersebut yang diungsikan akibat terdampak banjir bandang yang menerjang kawasan tersebut.
- Erupsi Gunung Merapi, Semeru dan Sinabung
Aktivitas Gunung Merapi dalam rentang 22-28 Januari 2021, terpantau mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 230 kali. Jarak luncur guguran lava pijar Merapi selama sepakan tersebut paling jauh adalah 1.500 meter (1,5 km) dari puncak dan mengarah ke barat daya, atau hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Pada periode yang sama, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 71 kali dengan jarak luncur paling jauh adalah 3.500 meter (3,5 kilometer) dari puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Minggu, 16 Januari 2021 pukul 17:24 WIB memicu hujan abu di kawasan 5 kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kelimanya adalah Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian.
Sementara, Gunung Sinabung tercatat mengalami erupsi sebanyak 27 kali selama bulan Januari 2021. Gunung Sinabung saat ini masih bertatus Siaga (Level III) yang mengakibatkan adanya larangan aktivitas masyarakat sudah diberlakukan di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.