Sebagian dari kita mungkin telah cukup familiar dengan istilah diskriminasi. Biasanya, istilah ini kerap digunakan ketika seseorang merasa diperlakukan tidak adil. Black Lives Matter adalah contohnya. Tapi, apa sih sebenarnya diskriminasi itu?
Diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu. Pembedaan tersebut biasanya didasarkan pada agama, etnis, suku, dan ras. Biasanya, ini cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik.
Hal itu lalu berakibat pada pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
Asal Usul Istilah Diskriminasi
Dalam bahasa Inggris, istilah diskriminasi telah dikenal sejak awal abad ke-17. Istilah ini berasal dari bahasa Latin discriminat, berakar dari kata ‘dis’ yang berarti memilah atau memisah dan ‘crimen’ yang berarti diputusi berdasarkan suatu pertimbangan baik-buruk.
Baca juga: Apa yang Kamu Tahu tentang Wesel Pos?
Sebelum Perang Saudara Amerika pada abad ke-18, sebagaimana dilansir Wikipedia, istilah ini hanya digunakan dalam arti biasa “untuk membedakan”. Namun setelah Perang Saudara Amerika, istilah diskriminasi berkembang sebagai kosakata bahasa Inggris untuk menjelaskan sikap prasangka negatif. Ini karena seorang yang mempunyai prasangka (seperti yang bersifat rasial) biasanya bertindak diskriminatif. Tindakan diskriminasi sendiri bukannya tidak mungkin dapat berkembang menjadi sumber penindasan.
Jenis diskriminasi
Terdapat beberapa bentuk diskriminasi yang sering dilakukan dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini 5 diantaranya:
- Rasisme
Rasisme adalah suatu aspek pembeda secara rasial pada suatu budaya yang diterima oleh banyak orang, dan pada akhirnya mendorong kompetisi, perbedaan kekuasaan serta perlakuan yang tidak semestinya terhadap anggota kelompok lain.
Perbedaan perlakuan ini dapat dimanifestasikan secara individual maupun melalui struktur sosial dan institusi resmi. Perbedaan perlakukan melalui institusi adalah perbedaan dalam hukum, sistem pendidikan, lapangan kerja, kebijaksanaan imigrasi, agama dan lainnya.
- Seksisme
Salah satu konsep dasar dari paham ini adalah adanya kepercayaan bahwa kekuatan fisik dan kecerdasan dimiliki oleh laki-laki, sementara kekuatan emosional dimiliki oleh perempuan. Atas dasar paham seksisme ini, adakalanya muncul sikap-sikap diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, terutama terhadap perempuan.
- Tokenism
Diskriminasi ini sering terjadi di bidang ekonomi, yang mana orang dipekerjakan atau tidak dipekerjakan berdasarkan pada pertimbangan ras. Tokenism secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pemberian sedikit perlakuan positif kepada kelompok tertentu sebagai alasan untuk menolak pemberian positif yang lebih besar.
- Kasta
Diskriminasi berdasarkan kasta terutama lazim terjadi di beberapa bagian Asia, (India, Sri Lanka, Bangladesh, Tiongkok, Pakistan, Nepal, Jepang), Afrika, dan lainnya.
- Disabilitas
Diskriminasi kecacatan terjadi ketika seseorang diperlakukan secara kurang menyenangkan atau ketika dia tidak diberi kesempatan yang sama seperti orang lain dalam situasi yang sama karena kecacatannya.