Sejak kemunculannya pada awal 2020, Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 telah bermutasi dengan ditemukan beberapa varian berbeda di dunia. Salah satunya varian Omicron. Menurut World Health Organization (WHO), pada varian ini ditemukan gejala yang berbeda dari sebelumnya. Lalu bagaimana gejala Omicron pada anak?
Para ahli mengatakan sejak awal pandemi sebagian besar kasus COVID-19 pada kalangan anak-anak umumnya tidak bergejala atau bergejala ringan. Namun saat gelombang corona virus kedua, tingkat infeksi COVID-19 pada anak-anak sangat tinggi. Para ahli mengaitkannya dengan tingkat prevalensi yang tinggi.
Mengingat varian Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian Delta, kita mungkin bisa melihat peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak. Mengingat sebagian besar anak di seluruh dunia belum divaksinasi, mengambil langkah-langkah pencegahan adalah kuncinya.
Adapun beberapa gejala umum dari Covid-19, diantaranya demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, hilangnya indra penciuman dan perasa, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah dan diare.
Baca juga: Ciri-ciri Terkena Virus Corona Baru Omicron
Namun, pada akhir Desember 2021 atau sejak Omicron ditemukan mereka yang terinfeksi varian Covid baru ini menunjukkan lima gejala khas, yakni batuk, kelelahan, penyumbatan pada hidung, pilek, dan sakit kepala.
Gejala-gejala Omicron tersebut pada umumnya dapat dirasakan semua orang dengan usia berapa pun ketika terinfeksi. Selain gejala umum tersebut, gejala lainnya adalah menyebabkan croup atau batuk keras pada Anak.
Croup umum menyerang anak dan menyebabkan pembengkakan pada laring dan trakea. Pembengkakan itu menyebabkan saluran udara di bawah pita suara menyempit, sehingga membuat pernapasan menjadi bising dan sulit. Croup biasanya disebabkan oleh infeksi dan lebih sering terjadi pada musim dingin.
Croup seringkali terjadi pada anak antara usia 3 bulan sampai 5 tahun. Setelah usia tersebut, croup cenderung jarang ditemukan karena tenggorokan anak-anak yang lebih besar sudah berkembang baik dalam mencegah gangguan pernapasan.
Kondisi ini dapat dikendalikan dengan pengobatan di rumah. Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang ditentukan oleh dokter atau mengadopsi pengobatan rumah untuk meringankan gejala omicron pada anak mereka.
Pastikan anak duduk dalam posisi tegak yang nyaman. Beri mereka minum banyak cairan yang hangat sehingga dapat membantu melonggarkan lendir di orofaring. Sementara itu, anak perlu istirahat yang cukup. Jika gejala anak memburuk dan tidak lekas membaik, carilah segera bantuan medis.