Kembali ke awal-awal ditemukannya televisi, sebagian dari kita mungkin tidak ada yang menyangka jika bentuknya akan menjadi begitu ramping seperti sekarang. Atau apa ada (yang pernah mengira ini akan terjadi)? Ada ataupun tidak, nyatanya televisi memang telah berkembang seiring berjalannya waktu. Dan ini bukan saja dari sisi bentuk, tetapi juga teknologi. Untuk lebih jelasnya, berikut kita akan mengupas sejarah panjang televisi.
Ya, jika mengacu pada sejarah, disebutkan bahwa perkembangan televisi diawali dengan penemuan dasar hukum gelombang elektromagnetik oleh Joseph Henry dan Michael Farraday pada tahun 1831. Penemuan ini merupakan titik awal bertumbuhnya era komunikasi elektronik. Pada tahun 1862, Abbe Giovanna Caselli menemukan pantelegraph sebagai alat pertama yang mampu mentransmisikan gambar melalui kawat.
18 Tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 1880, Alexander Graham Bell dan Thomas Edison mengeluarkan teori bahwa selain suara, perangkat telepon pun dapat mengirimkan gambar. Bell lantas menciptakan photophone yang berfungsi untuk mengirimkan suara dan gambar. Sementara Paul Nipko, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman berhasil mengirim gambar dengan menggunakan kawat resolusi 18 garis yang melingkar dan disebut sebagai teleskopelektrik pada tahun 1884. Dari sini, perlahan tapi pasti, televisi lahir.
Istilah “televisi” sendiri pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan Rusia bernama Constantin Perskyi dalam sebuah pertemuan bertajuk Congress of Electricity di Paris pada tahun 1900. Didalamnya, kita akan menemukan bermacam-macam sirkuit elektronik, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran.
Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Rosing menggunakan tabung sinar katoda untuk mengirim gambar. Keduanya melakukan ini dalam percobaan terpisah. Sebelum akhirnya Vladmir Zworykin pada tahun 1923 mematenkan sebuah kamera TV.
(Baca juga: Terlalu Banyak Makan Protein, Bagus Gak ya?)
Charles Jenkins dan John Baird, yang masing-masing berasal dari Amerika Serikat dan Skotlandia lalu mendemonstrasikan transmisi mekanik gambar melalui sirkuit kabel yang menghasilkan siluet pada 1924-1925. Diikuti pengoperasian stem resolusi gambar 30 garis per detik pada 1926, juga oleh John Baird.
Baru pada tahun 1927, Bell Telephone dan Departemen Perdagangan AS memancarkan siaran jarak jauh pertama dari Washington DC ke New York. Diikuti oleh The Federal Radio Commission yang menerbitkan lisensi penyiaran TV pertama kepada Charles Jenkins setahun kemudian (1928). Pada tahun ini, penjualan televisi – dalam bentuk kotak televisi elektromekanik, secara komersial juga dimulai.
Satu yang dijual oleh Baird di Inggris adalah dalam bentuk penerima radio ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko yang dapat diperbesar menggunakan lensa pembesar. “Televisor”, demikian ia dipanggil, juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Dimana kira-kira 1000 unit Televisor berhasil dijual kala itu.
Perkembangan televisi sempat terhenti dengan adanya Perang Dunia Kedua. Setelah perang berakhir, metode pemindaian dan tampilan gambar yang serba elektronik pun menjadi standar. Beberapa standar berbeda untuk penambahan warna pada gambar yang ditransmisikan dikembangkan, dengan wilayah berbeda menggunakan standar sinyal yang secara teknis tidak kompatibel.
Penyiaran televisi berkembang pesat setelah Perang Dunia II, menjadi media massa yang penting untuk periklanan, propaganda, dan hiburan.