Senyawa asam dan basa merupakan zat kimia yang sering sekali kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian, dimana sifat akan licinnya saat disentuh menjadikannya zat yang bersifat basa. Untuk membedakan antara larutan asam dan basa, maka memerlukan bahan bantuan yang disebut dengan indikator asam basa.
Zat apapun yang menunjukan tanda perubahan, umumnya dengan perubahan warna dari ada atau tidaknya asam atau basa dapat dikatakan sebagai indikator.
Setidaknya ada tiga indikator asam basa yang sering digunakan, diantaranya kertas lakmus, larutan indikator asam basa dan indikator alami. Indikator dapat bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya.
Kertas Lakmus
Kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Disini kertas lakmus yang digunakan ada dua jenis, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Dimana, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa dan tetap berwarna merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam.
(Baca juga: Senyawa Asam, Basa dan Garam, Apa Bedanya?)
Sedangkan untuk kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam dan tetap berwarna biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa.
Larutan Indikator Asam Basa
Ini adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Beberapa larutan yang dapat digunakan sebagai indikator adalah fenoltalein, metil oranye, bromtimol biru, metil ungu, metil merah, fenol merah, dan lain-lain. Larutan ini akan memiliki warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa, sehingga dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Indikator Alami
Indikator alami adalah jenis indikator yang dapat ditemukan di alam, dan di sekitar kita. Ini juga dapat menentukan apakah suatu zat merupakan zat asam atau basa. Ada beberapa indikator alami seperti kunyit, kol ungu, bunga hortensia (Hydrangea), bunga sepatu, dan lain sebagainya.
Untuk bunga hortensia dapat menentukan keasaman atau kebasaan tanah. Bunga ini akan berwarna biru jika tanahnya asam, berwarna ungu jika tanahnya netral dan akan berwarna merah muda jika tanahnya bersifat basa. Dimana, intensitas warna akan tergantung pada jumlah asam atau basa yang ada di tanah tersebut.