Siapa yang masih suka ngiler saat tidur? Konon katanya, ngiler saat tidur terjadi karena banyak hal. Dari hanya sekedar kelelahan, hingga karena adanya penyakit tertentu seperti alergi, radang amandel, sleep apnea, disfagnia, dan kelainan saraf.
Ngiler saat tidur sendiri sebenarnya merupakan hal yang normal. Mengingat mulut manusia memang terus memproduksi air liur atau saliva, bahkan saat tertidur. Pada manusia, kelenjar ini terdapat di bawah lidah, dapat terganggu kinerjanya jika terjadi dehidrasi, panas dalam, atau ada penyakit lainnya yang diderita seseorang.
Dihasilkan oleh tubuh, biasanya lebih dari 1 liter per hari, air liur biasanya terkumpul di dalam mulut dan bukannya tertelan. Ini kemudian menetes atau keluar melewati bibir. Itulah sebabnya kita ngiler.
Dalam perjalanannya, ada banyak hal yang menyebabkan kita ngiler, khususnya di malam hari. Berikut 4 diantaranya:
Tidur dengan mulut terbuka
Otot-otot tubuh mengendur selama tidur, dan mulut kita mungkin saja terbuka saat itu. Beberapa orang berpendapat bahwa posisi tidur mungkin penting dan bahwa tidur miring dapat membuatnya lebih mungkin mengeluarkan air liur daripada menelannya. Itulah sebabnya kita ngiler.
(Baca juga: Kenapa Kita Demam?)
Hidung mampet
Saat hidung kita tersumbat karena pilek atau infeksi, kita cenderung akan sering ngiler. Hidung yang tersumbat akan membuat kita bernapas melalui mulut saat tidur dan “pernapasan mulut” menyebabkan banyak air liur keluar dari mulut.
Gangguan tidur
Meski termasuk normal, namun ngiler saat tidur juga tidak menutup kemungkinan akan adanya masalah pada pola tidur kita. Gangguan tidur ini bisa terjadi karena masalah psikologi. Utamanya ini sering terjadi ketika seseorang mengalami stres berlebihan. Bisa jadi, juga karena dipicu obat tertentu atau kurag tidur.
Kelainan saraf
Selain beberapa hal di atas, penyebab lainnya kenapa kita ngiler juga bisa dikarenakan adanya kelainan pada saraf, terutama jika kondisi ini menyebabkan hilangnya kontrol akan otot di wajah. Penyakit kelaian saraf seperti cerebral palsy, Parkinson, stroke, hingga amyotrophic lateral sclerosis (AMS) dapat menyebabkan otot wajah melemah dan mengganggu fungsi mulut untuk menutup saat sedang tidur.