Dunia pariwisata menjadi salah satu sektor yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Banyak negara yang selama ini menjadi destinasi pilihan utama wisatawan lokal dan mancanegara memilih untuk menutup diri untuk mencegah penyebaran virus secara masif. Alhasil, liburan di tengah pandemi pun menjadi sesuatu yang sulit untuk diwujudkan.
Bagi kalian yang terbiasa melakukan kunjungan wisata ke luar negeri, tentunya ini menjadi pukulan. Terlebih di dalam negeri juga memberlakukan larangan bagi warga negaranya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Bahkan, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar semakin menghambat aktivitas di luar ruang masyarakat.
Bagi negara yang menggantungkan sektor pariwisata sebagai lumbung perekonomian juga tak kalah terdampak, karena destinasi wisata yang selama ini dikunjungi jutaan pengunjung wisatawan lokal dan mancanegara terpaksa ditutup.
Memasuki satu tahun pandemi Covid-19, kehadiran Vaksin menjadi pencerahan bagi masyarakat dunia dan berbagai negara mulai membuka aksesnya untuk kedatangan para wisatawan lokal dan mancanegara. Meskipun Covid-19 belum sepenuhnya usai, bahkan di beberapa negara lain seperti Indonesia masih berjuang untuk menurunkan angka penularan, ada beberapa negara yang telah membuka akses untuk liburan di tengah pandemi.
Di negara-negara Asia Pasifik, sebagian diantaranya telah mengambil pendekatan yang hati-hati untuk perjalanan masuk dan telah menerapkan beberapa pembatasan dan penutupan perbatasan yang paling ketat. Saat ini, negara-negara di wilayah tersebut sedang dalam tahap awal pembukaan kembali perbatasan mereka untuk pariwisata, dengan setiap negara memperkenalkan peraturannya sendiri.
Status “membuka kunci” sangat bervariasi, dan pelancong yang memasuki negara-negara ini mungkin diminta untuk melakukan segalanya mulai dari karantina mandiri, mengirimkan tes Covid-19 negatif, dan memberikan bukti asuransi kesehatan.
(Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Teratas!)
Dengan peraturan yang ketat, dunia penerbangan kembali dibuka untuk perjalanan domestik seperti di Australia, Cina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Selandia Baru, Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan. Indonesia sendiri masih terbuka hingga saat ini, hanya saja tertutup untuk beberapa wilayah yang kembali diberlakukan perpanjangan.
Perjalanan internasional yang menjadi kunci hidupnya dunia pariwisata sebagian besar masih tertutup, kecuali untuk perjalanan ke beberapa negara seperti Thailand, yang mengizinkan turis asing yang ingin berwisata di bawah Program Visa Turis Khusus (STV). Visa Turis (TR) sendiri diberikan kepada pengunjung yang ingin tinggal di Thailand tidak lebih dari 60 hari untuk tujuan pariwisata.
Negara lainnya, yang juga sudah membuka kembali perbatasannya secara bertahap untuk pengunjung adalah Singapura. Meski begitu, ada beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi.
Selain Thailand dan Singapura, Maldives dan Turki menjadi negara lainnya yang membuka perbatasan untuk kunjungan turis. Di Maldives, resor dan hotel-hotel yang terletak di pulau-pulau tak berpenghuni dibuka mulai 15 Juli 2020. Wisma dan hotel yang terletak di pulau berpenghuni dibuka mulai 1 Agustus 2020.
Sementara itu, Turki telah dibuka bagi turis internasional yang ingin berwisata sejak 30 Desember 2020 lalu. Penumpang yang terbang ke Turki atau negara lain melalui Turki harus menyerahkan tes PCR negatif, dengan sampel yang diambil maksimal 72 jam sebelum penerbangan mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Turki.