Mendonorkan darah memiliki nilai kemanusiaan yang sangat tinggi. Seperti pepatah mengatakan, setetes darah Anda memberikan kehidupan kepada orang lain yang membutuhkan. Meski begitu, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendonorkan darahnya. Ada prosedur yang harus dilalui sebelum melakukan donor darah, dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Umumnya, para calon pendonor akan melewati berbagai prosedur dan persyaratan yang ketat. Untuk dapat mendonorkan darah, pendonor minimal harus berusia 17 tahun dan maksimal 70 tahun dengan berat badan minimal 45 kg, dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100.
Selain itu, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL), dan tidak lebih dari 20 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL).
Ada pula beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya, mulai dari mengidap diabetes; mengidap kanker; mengidap epilepsi atau sering kejang-kejang; mengidap penyakit menular, seperti sifilis, hepatitis B/C, hingga HIV; memiliki gangguan perdarahan, seperti hemofilia; dan pernah menjadi pecandu narkoba atau minuman keras.
Selain untuk kemanusiaan, mendonorkan darah juga memiliki banyak manfaat, berikut beberapa diantaranya:
- Mendeteksi Penyakit Serius
Proses donor darah tentunya harus melalui beberapa prosedur, mulai dari pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit serius. Sebut saja HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. Hal ini penting dilakukan demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah. Prosedur ini juga menjadi peringatan bagi pendonor untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah
Manfaat donor darah juga bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Dimana saat pedonor melakukan donor darah, sel darah menjadi berkurang. Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu.
(Baca juga: Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah)
Dengan kata lain, seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Dan tentunya ditunjang oleh makan makanan yang bergizi.
- Panjang Umur
Menurut banyak penelitian, mendonorkan darah dapat membuat seseorang hidup lebih lama. Umur orang yang gemar menolong dan tak mementingkan diri sendiri dapat memiliki usia yang lebih panjang. Donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi seseorang, mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.
- Menjaga Kesehatan Jantung
Donor darah juga bermanfaat untuk memperlancar aliran darah hingga mencegah penyumbatan arteri. Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. Mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, manfaat donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.