Pesatnya perkembangan teknologi tak dapat dimungkiri memberikan pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan, tidak terkecuali dalam urusan rumah tangga. Kecanggihan produk elektronik kian memudahkan dalam banyak hal, termasuk saat ingin memasak nasi dengan adanya rice cooker. Tapi, bagaimana sih cara kerja rice cooker sebenarnya?
Dilansir dari Wikipedia, rice cooker adalah wadah atau alat dapur untuk memasak nasi. Jika sebelumnya untuk memasak nasi kita menggunakan panci (periuk) yang terbuat dari tanah atau logam kemudian diletakan di atas perapian, sehingga bisa berubah dari beras menjadi nasi. Hal berbeda terjadi setelah adanya rice cooker.
Rice cooker sendiri pertama kali ditemukan oleh pria berkebangsaan Jepang, Yoshitada Minami. Namun di Indonesia boomingnya alat penanak nasi ini terjadi pada era 90-an, pada saat masyarakat mulai kesulitan untuk mencari kayu bakar sekaligus mengurangi maraknya penebangan kayu bakar. Lalu, bagaimana cara kerja rice cooker?
Dikutip dari berbagai sumber, sejarah lahirnya rice cooker terjadi pada tahun 1937, dimana tentara Jepang mulai menjalankan prinsip kerja perangkat penanak nasi bertenaga listrik tersebut. Awalnya rice cooker yang digunakan terdiri dari wadah kayu tahan bocor dan lempengan logam bertenaga listrik.
Lempengan logam tersebut berfungsi untuk memanaskan wadah kayu yang sudah terisi beras dan air di dalamnya. Wadah kayu yang terus dipanaskan dengan logam pemanas, kemudian menjadikan beras di dalamnya masak. Saat itu, proses untuk mengubah beras menjadi nasi masih sangat lama karena wadah kayu yang digunakan belum dilengkapi penutup. Akibatnya, uap panas yang dihasilkan dari air mendidih di dalam wadah terbuang percuma ke udara bebas.
Untuk mempersingkat waktu, kemudian perangkat ini dilengkapi dengan tutup, sehingga uap panas bisa dimaksimalkan fungsinya di dalam wadah untuk menjadikan beras lebih cepat masak dan menjadi nasi.
Hasil dari penyempurnaan ini kemudian memunculkan ide bagi Mitsubishi untuk memproduksinya secara massal. Pada tahun 1945, perusahaan tersebut untuk pertama kalinya memproduksi dan memperdagangkan rice cooker.
Inovasi ini ternyata belum menjadi titik akhir bagi rice cooker. Pada tahun 1956, Toshiba menyempurnakan perabot ini secara signifikan. Saat itu, Toshiba membuat produk rice cooker yang secara otomatis berhenti bekerja begitu nasi yang dalamnya sudah masak. Inovasi ini menjadikan alat ini bekerja lebih aman dibanding sebelumnya.
Baca juga: Mengintip Cara Kerja Septic Tank
Toshiba meraih sukses besar dengan inovasinya tersebut. Dalam satu bulan, rata-rata 200 ribu rice cooker terserap pasar dalam negeri. Empat tahun setelah produk Toshiba ini diluncurkan, sekitar 50 persen warga Jepang melengkapi dapurnya dengan rice cooker.
Seiring perkembangan waktu, alat ini kemudian menembus pasar dunia dan dilengkapi beragam fungsi lainnya. Alat yang semula hanya bisa memasak nasi, kemudian dilengkapi dengan fungsi menghangatkan nasi, juga menghangatkan sayur-mayur. Namun demikian, sumber tenaga yang digunakannya tetap listrik.
Cara Kerja Rice Cooker
Dilihat dari cara kerja, Rice Cooker saat menanak nasi sampai menjadi beras mengandalkan arus AC, dimana ini akan melewati Thermal fuse sebagai pengaman dan mengaktifkan Cast Heater sebagai elemen pemanas. Ketika panci yang berisi beras dan air dimasukkan ke Rice Cooker, maka panci akan menekan per Thermostat. Sehingga ketika sakelar digeser ke bawah dalam posisi cook (menanak), sakelar akan bergeser dan diam dalam posisi cook berkat bahan magnet yang menempel ke metal.
Berbeda pada saat panci belum dimasukkan ke rice cooker, pada saat sakelar digeser dalam posisi cook, dia akan kembali dalam posisi warming (penghangat) karena magnet berjauhan dengan metal sehingga sulit untuk menempel.
Pada saat sakelar dalam posisi cook, itu artinya magnet yang ada di Thermostat menempel pada metal. Itu akan berlangsung ketika metal mendapatkan panas dari panci di atas 134°C bersamaan dengan matangnya beras menjadi nasi alias surutnya air.
Karena bahan metal bila terkena panas berlebih, maka daya magnet akan berkurang, sehingga menjauh dari Thermostat. Ketika Thermostat menjauh dari panci (magnet mengalahkan per), dia akan menggerakkan Leaf Switch dan sakelar akan berpindah ke atas dari posisi cook ke posisi warming.
Dalam posisi warming, Leaft Switch akan mengaktifkan Thermistor dan disinilah peran Thermistor yang akan terus menjaga agar panasnya stabil di 70°C – 80°C. Sehingga nasi akan terus hangat. Di pinggir panci dan tutup rice cooker juga dipasang penghangat, agar hangatnya merata.