Belakangan, animo konsumen Indonesia terhadap mobil listrik semakin meningkat. Apalagi sejak Peraturan Presiden No.55 tahun 2019 diberlakukan, yang membuat pertumbuhan produksi dan minat konsumen terus melonjak. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk elektrifikasi kendaraan, salah satunya adalah edukasi terkait cara kerja dan tingkat keamanan mobil listrik.
Tidak hanya itu, dibutuhkan kesiapan dari berbagai aspek lainnya untuk menyongsong era elektrifikasi kendaraan. Salah satunya kesiapan personil dalam melakukan perawatan maupun perbaikan mobil listrik. Untuk itu, perlu dilakukan training cara kerja mobil listrik maupun prinsip kerja mobil listrik yang diketahui sangat padat ilmu modern ini. Ini pun selaras dengan Perpres terkait sertifikasi personil.
Ditilik dari jenisnya, mobil listrik terus mengalami berbagai perkembangan dari segi teknologi. Sehingga saat ini memberikan beragam pilihan kepada masyarakat sebagai calon pengguna. Saat ini dunia sudah semakin akrab dengan istilah jenis-jenis mobil listrik seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Dimana, cara ataupun prinsip kerja masing-masing jenis mobil listrik itu berbeda-beda.
Mobil Listrik
Dalam pengertiannya, mobil listrk didefinisikan sebagai kendaraan yang sepenuhnya atau sebagiannya digerakkan oleh motor yang menggunakan listrik di baterai. Dimana, baterai tersebut dapat diisi ulang. Dalam sejarahnya, mobil listrik praktis pertama diproduksi tahun 1880-an. Mobil ini sangat populer di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
(Baca juga: Mengintip Cara Kerja Sonar)
Perkembangan serta inovasi mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ ICE) disusul produksi massal kendaraan bensin yang lebih murah menyebabkan penurunan penggunaan mobil listrik. Perkembangan teknologi sistem penyimpanan energi, khususnya teknologi baterai, membuat penggunaan kendaraan listrik menjadi populer kembali belakangan ini.
Secara umum, cara kerja mobil listrik adalah sebagai berikut.
- Ketika pedal pada mobil ditekan, maka Controller akan mengambil serta mengatur daya listrik dari baterai traksi dan inverter
- Dengan pengaturan dari controller, inverter kemudian mengirimkan sejumlah energi listrik ke motor (sesuai dengan kedalaman tekanan pada pedal)
- Motor traksi listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (rotasi/putaran)
- Putaran dari rotor pada motor akan memutar transmisi sehingga roda berputar lalu mobil pun bergerak.
Cara kerja mobil listrik bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Dimana saat ini diketahui ada beberapa jenis, termasuk Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Untuj jenis mobil listrik BEV, misalnya, cara kerjanya sangat sederhana, dimana daya dikonversi dari baterai DC ke AC untuk mengaktifkan motor, pedal akselerator mengirimkan sinyal ke control module bertujuan untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan mengubah frekuensi daya AC dari inverter ke motor (bila mobil menggunakan motor induksi). Lalu, ,otor menghubungkan dan memutar roda melalui roda gigi. Ketika rem ditekan atau mobil melambat, motor menjadi generator menghasilkan listrik lalu disimpan kembali di baterai.