Makna lambang pancasila. Keragaman Indonesia terpancar dalam Pancasila sebagai dasar negara yang mengatur norma-norma kehidupan Rakyat Indonesia. Setiap tahunnya Bangsa Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni.
Pancasila, diartikan sebagai 5 sila, yang memiliki bunyi dan makna mendalam sebagai dasar negara Indonesia serta terpatri dalam lambang Burung Garuda dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Masing-masing Sila mengandung butir-butir pengamalan Pancasila yang sebaiknya diterapkan oleh setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila dilambangkan dengan Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Burung Garuda Pancasila memiliki bulu dengan warna emas yang melambangkan keagungan dan kejayaan. Adapun paruh, sayap, ekor, dan cakar Burung Garuda Pancasila bisa dimaknai sebagai simbol kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Burung Garuda Pancasila melambangkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 atau 17-8-1945.
Pada bulu di setiap sayap berjumlah 17, bulu pada ekor ada 8, jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor ada 19, dan jumlah bulu pada leher ada 45. Burung Garuda Pancasila mencengkeram sebuah gulungan bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang secara umum bisa dimaknai sebagai “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
Sementara di dada Burung Garuda Pancasila terdapat perisai yang mereprensentasikan 5 sila. Lambang Pancasila dimuat dalam perisai yang melekat di dada burung garuda. Lima lambang tersebut antara lain bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng serta padi dan kapas.
- Bintang emas
Lambang perisai hitam dengan sebuah bintang emas di dalamnya mencerminkan sila pertama Pancasila, yakni “Ketuhanan yang Maha Esa”. Lambang bintang itu dapat diartikan sebagai sebuah cahaya. Makna cahaya tersebut seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya bagi setiap manusia.
- Rantai
Lambang rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil mencerminkan sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Lambang tersebut menandakan hubungan manusia yang saling membantu satu sama lain. Dalam lambang gelang itu ada gelang berbentuk persegi dan berbentuk lingkaran. Gelang berbentuk persegi menggambarkan pria. Sementara, gelang berbentuk lingkaran menggambarkan wanita.
(Baca juga: Meresapi Makna Hari Kesaktian Pancasila)
- Pohon beringin
Lambang pohon beringin mencerminkan sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Pohon beringin dengan nama latin Ficus benjamina itu merupakan pohon Indonesia yang berakar tunggal panjang yang masuk ke dalam tanah sangat dalam menunjang pohon beringin yang berukuran sangat besar.
Hal ini menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Sementara akar-akar yang menggelantung dari ranting pohon mencerminkan Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan namun memiliki berbagai latar belakang budaya yang beragam.
- Kepala banteng
Lambang kepala banteng di latar berwarna merah mencerminkan sila keempat Pancasila yang berbunyi, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Banteng atau lembu liar adalah hewan yang gemar berkumpul. Hal ini menggambarkan seperti manusia dalam proses pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah, berkumpul bersama untuk memecahkan suatu persoalan.
- Padi dan kapas
Lambang padi dan kapas mencerminkan sila kelima Pancasila yang berbunyi, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Padi dan kapas menjadi simbol pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia tanpa melihat status ataupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan, tidak ada kesenjangan antara satu dengan lainya.