Kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal yang paling digemari di seluruh dunia. Karena itulah banyak negara maju di dunia yang berlomba untuk menciptakan teknologi yang mendukung efektivitas moda transportasi massal ini. Salah satunya adalah kereta dengan kecepatan tinggi yang dikembangkan oleh Jepang dengan primadonanya Shinkansen seri L0.
Dari waktu ke waktu, perkembangan teknologi perkeretaapian terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan transportasi massal ini. Alhasil, banyak negara yang berhasil melahirkan inovasi kereta berkecepatan tinggi atau high-speed rail. Bahkan, diantaranya menjadi kereta tercepat di dunia yang dapat melesat hingga 600 km/jam.
Saat ini, ada beberapa negara di dunia yang sudah mengoperasikan high-speed rail untuk transportasi publik, diantara seperti Jepang, Cina, Korea, Selatan, hingga Perancis. High-speed rail diketahui pertama kali beroperasi di Jepang pada tahun 1964 yang dikenal dengan nama Shinkansen atau kereta peluru.
High-speed rail Shinkansen hingga akhirnya terus melakukan perbaikan inovasi hingga menghasilkan Shinkansen seri L0. Shinkansen seri L0 adalah kereta maglev berkecepatan tinggi yang sedang oleh dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Nippon Sharyo dan diuji coba oleh Central Japan Railway (JR Central).
Dengan kecepatan 602 km/jam, kereta ini menjadi high-speed rail tercepat yang pernah ada di muka bumi. Seri L0 merupakan kereta maglev dengan panjang gerbong akhir mencapai 28 meter, dan mampu menampung sebanyak 25 penumpang.
Baca juga: 5 Negara dengan Kereta Tercepat di Dunia
Sementara itu, panjang ujung muka lokomotif atau “hidung”-nya mencapai 15 meter. Lalu, ditambah dengan gerbong tengah sepanjang 24,3 meter yang masing-masing berkapasitas 68 penumpang.
Lebih dari itu, secara keseluruhan panjang kereta ini mencapai 299 meter dengan total kapasitas 728 penumpang. Untuk keperluan operasional sehari-hari, Shinkansen Seri L0 dapat melaju dengan kecepatan 505 km/jam. Dengan kecepatan ini, kamu bisa bepergian sejauh 286 kilometer hanya dalam waktu 40 menit saja.
Ciri khas dari kereta ini terletak pada gerbong yang berwarna putih dan biru, serta bagian “hidung” yang ramping serta panjang. Desain ini sengaja digunakan untuk memperoleh aerodinamis yang lebih baik dan juga mengurangi kebisingan ketika kereta melaju di dalam terowongan.
Menariknya lagi, Shinkansen Seri L0 merupakan jenis kereta tanpa awak alias tidak memerlukan pengemudi. Alhasil, pengoperasiannya dilakukan dengan sistem otomatis dan jika sistem ini gagal, kereta masih bisa dioperasikan dari jarak jauh karena ada fasilitas kamera di kedua ujung gerbongnya.
Kereta maglev juga tidak menggunakan bahan bakar fosil, melainkan medan magnet yang diciptakan oleh kumparan listrik di dinding jalur pemandu dan rel yang bergabung untuk mendorong kereta.
Kereta ini mampu melayang dan menghilangkan gesekan. Sehingga lewat desain aerodinamisnya, kereta maglev bisa mencapai kecepatan yang tinggi. Cara bekerjanya sama seperti permainan magnet di mana kutub yang berlawanan akan tarik menarik dan kutub yang sejenis akan saling tolak menolak.
Melansir maglev.net, saat ini ada sekitar 14 kereta pra-produksi yang direncanakan selesai pada tahun 2027 mendatang. Rencananya, segmen pertama kereta tercepat di dunia tersebut akan digunakan pada tahun 2027 dengan rute Tokyo-Nagoya sejauh 482 kilometer dan ditempuh dalam waktu satu jam tujuh menit, sebelum akhirnya diperluas ke Osaka