Di tahun ajaran baru, pasti ada saja yang kamu pikirkan sebagai siswa, apalagi saat kamu sudah duduk di bangku SMA. Ya, ini adalah tingkat sekolah yang harus kamu lalui sebelum menempuh pendidikan di universitas sebagai mahasiswa. Nah, tapi sebelum memikirkan tentang kuliah nih, sudahkah kamu menentukan pilihan, masuk IPA atau IPS ya?
Banyak orang yang menilai jurusan IPA lebih superior dibanding jurusan IPS, tak terkecuali orang tua kamu. Bahkan mungkin kamu sendiri. Pandangan semacam ini bisa jadi muncul karena sekolah menentukan minimal nilai bagi siswa yang ingin masuk ke jurusan tersebut, akibatnya siswa lain yang memilih jurusan IPS seakan-akan dinilai “gagal” masuk jurusan IPA.
Kamu tidak seharusnya merasa kecewa atau down jika tidak masuk ke jurusan IPA. Jurusan IPS pun sama pentingnya dan sama susahnya dengan jurusan IPA. Nah, inilah beberapa alasan kenapa IPA itu bukan segalanya!
Jurusan IPA dan IPS Sama Pentingnya
Sebagian dari kamu pasti pernah dengar mitos tentang jurusan IPS. Ada yang bilang, jurusan IPS itu lebih gampang dibandingkan jurusan IPA. Bahkan, siswa-siswa jurusan IPS disebut lebih santai dibanding jurusan IPA. Saking santainya, tak jarang IPS dipelesetkan dengan Ikatan Pelajar Santai. Parahnya, ada juga yang bilang bahwa universitas lebih mau menerima siswa lulusan jurusan IPA ketimbang IPS. Apa iya?
Sekali lagi, itu semua hanya mitos, yang tidak pernah terbukti kebenarannya. So, lupakan. Pada dasarnya, baik IPA maupun IPS sama-sama penting dan sama-sama susah kok. Anak IPS tidak bisa mengerjakan soal kimia, tapi apa anak IPA juga dijamin 100% bisa mengerjakan soal ekonomi? Mata pelajaran yang kamu dapat di jurusan IPS juga tidak kalah berguna dengan mata pelajaran di jurusan IPA. Karenanya, tidak ada alasan jika IPA selalu dikatakan lebih penting dari IPS. Keduanya, bagaimanapun adalah bidang yang berbeda.
Tak hanya terkait mata pelajaran. Masih atas nama Ikatan Pelajar Santai, anak IPS juga cenderung dibilang lebih “berisik.” Seolah-olah mengesankan bahwa hidupnya tidak sibuk. Padahal sebaliknya, anak IPS juga sama sibuknya lho, karena harus bergumul dengan jumlah uang dan peta persebaran manusia. Kalaupun ada klaim bahwa anak IPS lebih ramai, itu mungkin lantaran tipikal jurusannya sendiri, yang mengharuskan siswa lebih bersosialisasi.
Karena kedua jurusan derajatnya sama, maka jangan langsung nge-down kalau tidak masuk jurusan IPA. Kamu cuma perlu menikmati pelajaran yang kamu dapat di kelas. Baik itu IPA, ataupun IPS.
Jurusan Kuliah Bidang Sosial Tidak Kalah Menarik
Para orang tua mungkin sering bilang kalau peluang lulusan IPA diterima di universitas lebih tinggi ketimbang lulusan IPS. Salah besar! Dua-duanya punya kesempatan yang sama dan memungkinkan kamu memilih jurusan yang lebih spesifik nantinya. Fenomena nyebrang jurusan dari SMA ke kuliah adalah hal biasa, meskipun rasa nyaman mungkin akan lebih bisa kamu dapatkan jika mengambil program studi yang serumpun dengan jurusan di SMA.
Jurusan kuliah untuk bidang sosial juga luas dan tidak kalah menarik dengan jurusan bidang sains. Ada ilmu politik, komunikasi, sejarah, filsafat, manajemen, akuntansi, bisnis, dan masih banyak lagi. Tinggal pilih. Karenanya, berlebihan jika kamu berpikir bahwa kesempatan masuk kuliah bisa berkurang hanya karena kamu mengambil jurusan IPS.
Nah, jika yang menjadi kekhawatiran adalah orang tua, yang perlu kamu lakukan cukup menjelaskan kepada mereka bahwa program studi serumpun yang bisa kamu ambil tidaklah sedikit. Di beberapa universitas, bahkan ada program studi sosial yang berada di bawah fakultas sains. So, no worries
Banyak Pekerjaan Kece di Bidang Sosial
Salah besar jika ada yang bilang bahwa lapangan pekerjaan di bidang sosial lebih sedikit. Coba sebutkan pekerjaan-pekerjaan keren yang ada di muka bumi ini? Sebagian besar pasti berasal dari bidang sosial. Kenapa? Karena bidang sosial lebih sering berurusan dengan manusia dan kebutuhannya, sehingga tenaga kerja di bidang ini pun banyak dicari.
Jangan takut soal gaji. Pekerjaan di bidang sosial juga tidak sedikit kok yang memberikan gaji tinggi, asalkan jika kamu tekun dan berusaha. Bahkan, beberapa pekerjaan dengan gaji tertinggi berada di bidang sosial, seperti pengacara, pengusaha, dan manajer perusahaan. Ditambah lagi dengan mengikuti mata pelajaran ekonomi, kamu sudah lebih paham bagaimana uang berputar dan bisa memanfaatkan itu untuk mengatur keuangan kamu sendiri nantinya.
Nah, jika profesi yang kamu impikan itu memang berada di ranah sosial, kenapa harus ragu untuk mengambil jurusan IPS? Orang tua kamu juga pasti mendukung selama kamu bisa memberi pengertian dan menjelaskan dengan baik. Dengan masuk jurusan IPS, kamu mulai memahami bidang yang akan kamu jalani ketika kerja nanti. Paling tidak secara teori. Pola pikir kamu juga pasti sudah terbentuk untuk bekerja di ranah sosial, sehingga bisa lebih siap untuk melanjutkan studi dan pekerjaan di bidang yang sama.