Dalam dunia medis, kita seringkali dihadapkan pada tindakan yang menggunakan alat suntik atau injeksi. Namun sebagian besar dari kita mungkin sering bertanya apa perlunya tindakan itu, apakah manfaatnya sama dengan minum obat? Nah pada kesempatan ini KelasPintar akan mengulas lebih dalam mengenai injeksi.
Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa Inggris adalah proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam praktik medis, cairan yang kerap dimasukkan ke tubuh melalui injeksi adalah obat dan vitamin. Jarum yang digunakan adalah jarum hipodermik dan jarum suntik.
Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan. Ini meliputi injeksi subkutan, intramuskular, intravena, intraperitoneal, intrakardiak, intraartikular, dan intrakavernosa.
Suntikan umumnya diberikan satu kali pada suatu waktu, meski dapat digunakan untuk pemberian obat secara terus-menerus dan dalam kasus tertentu. Bahkan, ketika diberikan satu kali pada waktu tertentu, pengobatannya mungkin bersifat jangka panjang, yang kemudian disebut sebagai injeksi depot.
Jika obat perlu diberikan secara berulang, kateter yang menetap biasanya lebih disukai daripada injeksi. Injeksi adalah salah satu prosedur perawatan kesehatan yang cukup umum. Sebagian besar dilakukan dalam rangka perawatan kuratif, sedangkan sebagian kecilnya untuk imunisasi, atau transfusi darah.
Jenis Injeksi
Tindakan injeksi atau suntik adalah jenis tindakan medis yang sering dikerjakan. Lebih dari 90 persen tindakan ini dikerjakan untuk tujuan terapeutik, sementara lima hingga sepuluh persen sisanya digunakan untuk tindakan preventif termasuk keluarga berencana.
Tindakan injeksi harus dikerjakan secara aman dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang sudah terlatih. Kebersihannya juga wajib dijaga karena penggunaan alat secara berulang menjadi sumber transmisi virus.
Baca juga: Negara dengan Operasi Plastik Paling Banyak
Dalam dunia medis terdapat beberapa jenis injeksi tergantung kegunaan dan sasarannya. Berikut ini beberapa diantaranya:
- Injeksi Intramuskular
Tindakan injeksi atau pemberian obat secara intramuskular dilakukan untuk pemberian obat. Jarum suntik yang digunakan memiliki diameter 5 hingga 10 mililiter dengan panjang 6 hingga 8 sentimeter. Biasanya cairan yang dimasukkan berbasis minyak agar menembus lebih dalam.
Cairan tertentu dimasukkan langsung ke dalam otot yang memiliki banyak pembuluh darah. Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf, misalnya pada bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas.
- Injeksi Intradermal
Ini adalah jenis suntikan yang tidak masuk ke bawah dermis dan biasanya digunakan untuk vaksinasi. Jenis injeksi ini juga membantu untuk mengetahui apakah kamu memiliki alergi. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes sensitivitas terhadap alergen ketika mendiagnosis penyakit seperti TBC dan brucellosis.
Untuk melakukan tindakan ini dibutuhkan jarum suntik maksimal 1 mililiter, obat lepas lambat dan jarum pendek hingga 1,5 sentimeter. Pada penyuntikan intradermal, daerah kulit yang dipilih bukan area yang mudah luka atau infeksi (misalnya di deltoid).
Regangkan kulit dengan jempol dan telunjuk, tusukkan jarum perlahan sekitar 2 mm di bawah dan hampir sejajar dengan permukaan kulit. Benjolan pucat yang memperlihatkan permukaan folikel rambut pada kulit tempat suntikan adalah tanda suntikan diberikan dengan benar.
- Injeksi Subkutan
Jenis ini dilakukan dengan jarum kecil pendek dan halus sepanjang 1,5 hingga 2 sentimeter dengan diameter jarum suntik 2 atau 2,5 mililiter, serta dianjurkan untuk semua zat yang perlu diserap sangat lambat. Contohnya adalah morfin dan atropin.
Untuk melakukannya, kamu harus menusuk jarum ke bawah kulit dengan sudut 45° ke dalam jaringan lemak subkutan. Jangan terlalu dalam sehingga menembus otot di bawahnya.
Tarik pendorong pada semprit untuk memastikan tidak ada darah (jika ada, tarik jarum perlahan dan coba lagi). Suntikkan obat dengan menekan pendorong pada semprit pelan-pelan hingga obat habis. Lepaskan jarum dan tekan kuat-kuat bekas suntikan dengan kapas atau kain kecil.
- Injeksi Endovena
Ini adalah teknik di mana suatu zat dimasukkan langsung ke dalam sistem peredaran darah dengan jarum dimasukkan ke dalam vena yang mudah diakses. Area yang disuntikkan biasanya tepat di bawah lekukan siku atau di lengan bawah. Manfaat utama endovenous adalah obat dapat langsung masuk ke pembuluh darah sehingga dapat cepat meresap.
Manfaat Injeksi
Manfaat injeksi adalah agar obat diserap tubuh dengan cepat. Prosesnya dilakukan dengan menusukkannya menggunakan jarum suntik yang memiliki diameter 5 hingga 10 mililiter dengan panjang 6 hingga 8 sentimeter.
Cairan obat yang dimasukkan biasanya berbasis minyak sehingga menembus dan terserap lebih dalam. Cairan obat tersebut dimasukkan langsung kedalam otot yang memiliki banyak pembuluh darah dan umumnya dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf.
Area yang biasa dilakukan adalah bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat dilepas secara berkala dalam bentuk depot obat. Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti vaksin influenza,