Bank Indonesia (BI) memegang peranan yang sangat penting dalam tatanan perekonomian di Indonesia. Sebagai badan keuangan tertinggi di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bank Indonesia menjadi jantung dalam denyut perekonomian. Tak ayal, terganggunya kinerja Bank Indonesia pun akan mengakibatkan guncangan krisis pada roda perekonomian.
Nah, sedemikian penting kedudukan bank Indonesia dalam kancah perekonomian Indonesia, menjadi penting juga bagi kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai bank sentral ini. Kira-kira, apa saja ya peran bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia? Berikut adalah beberapa diantaranya yang dapat kami kumpulkan, disimak yuk!
- Menjaga stabilitas moneter
Bukan perkara yang mudah bagi Bank Indonesia untuk menentukan kebijakan moneter yang tepat, terutama dalam menentukan suku bunga yang tepat dan berimbang. Dimana suku bunga Bank Indonesia umumnya akan menjadi acuan perbankan dalam mengucurkan kredit untuk mendukung berkembangnya perekonomian. Jika Bank Indonesia menerapkan suku bunga yang terlalu ketat, maka yang terjadi adalah berbagai kegiatan perekonomian tidak akan berjalan, vakum bahkan mati.
Sebaliknya, jika Bank Indonesia terlalu longgar dalam menetapkan suku bunganya maka akan menimbulkan banyak pelanggaran dan penyelewengan yang berakibat negatif terhadap perekonomian dalam negeri. Kebijakan moneter Bank Indonesia sering didasarkan pada inflation targeting framework, yang diharapkan mampu menciptakan stabilitas moneter yang baik dan berimbang untuk menunjang bertumbuhnya perekonomian dalam negeri.
- Memelihara cadangan devisa negara
Devisa negara merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh sebuah negara. Semakin besar pemasukan atau devisa negara maka negara tersebut akan maju dan penuh dengan inovasi. Begitu juga sebaliknya, jika devisa rendah maka kemajuan dan kemakmuran di negara tersebut sulit dicapai. Dalam hal ini peran Bank Indonesia adalah memelihara cadangan devisa yang ada dengan menerapkan dua sistem, yaitu : Internal reserve yakni menangani jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat; dan Eksternal reserve yaitu menangani tentang alat pembayaran internasional.
- Mengawasi perbankan
Bank Indonesia merupakan pemimpin diantara bank-bank lainnya. Tentu peran bank Indonesia tidak sembarangan. Disini, BI bertugas melakukan pengawasan terhadap bank-bank di bawah naungannya.
Ada dua cara pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu : Prudential supervision yakni dengan melakukan pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan para individu- individu yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakatpun bisa terlindungi; dan monetary supervision berfungsi melakukan pengawasan terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun kebijakan pemerintah lainnya.
Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat pemerintah, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi: Memberdayakan rekening pemerintahan; Menyediakan dan memberikan pinjaman sementara bagi nasabah; Memberikan dan menyediakan pinjaman khusus; Melakukan transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing; Menerima pembayaran dari setiap pajak; Menganalisis permasalahan ekonomi.
Sedangkan dalam peran sebagai agen dan penasehat pemerintah menjalankan beberapa kegiatan antara lain : Mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional; Menyediakan jasa pembayaran bunga yang timbul akibat hutang; Menyediakan sarana dan infromasi mengenai keadaan pasar uang dan pasar modal.
- Mengawasi kinerja lembaga keuangan
Perbankan, sebagai lembaga keuangan menjadi pintu gerbang semua kalangan dalam kegiatan perekonomian. Menciptakan dan menjaga lembaga keuangan yang sehat dan berkinerja baik menjadi tanggungjawab dan pengawasan Bank Indonesia. Fungsi dan peranan dalam mengawasi dan menentukan regulasi yang tepat serta penegakan hukum atas lembaga keuangan berada dibawah kendali Bank Indonesia.
- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Berbicara tentang sistem pembayaran pasti akan kita temui masalah yang kompleks. Hal yang sering terjadi adalah gagal bayar pada salah satu pihak maka akan terjadi sebuah masalah terutama pada kelancaran sistem pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut serta menjaga kelncaran sistem pembayaran, Bank Indonesia menerapkan suatu mekanisme dan aturan yang mampu mengurangi resiko dalam sistem pembayaran yang cenderung meningkat.
(Baca juga: Alasan Kenapa Indonesia Belum Layak disebut Negara Maju)
Beberapa cara yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain menerapkan suatu sistem pembayaran yang tersistem yang bersifat real time yang sering disebut dengan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) yang akan berimbas pada peningkatan keamanan dan kecepatan serta ketepatan sistem pembayaran. Selain itu Bank Indonesia juga rutin melakukan pengawasan dan melihat serta mengidentifikasi potensi resiko yang ada dalam sistem pembayaran.
- Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.
Peran Bank Indonesia yang satu ini didapat karena Bank memiliki fungsi sebagai Lender of the Last Resort (LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran tradisonal Bank Indonesia sebagai Bank sentral. Peran ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan krisis yang berguna untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.
Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan peran ini Bank Indonesia selalu melakukan pertimbangan atas resiko sistemik dan menerapkan persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan likuiditas bagi pihak yang membutuhkan.
- Menciptakan uang giral
Sebagai bank sentral, bank Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang berhak untuk merancang, membuat mencetak dan mengatur peredaran uang. Salah satunya membuat uang giral seperti bilyet, giro dan cek. Untuk masalah pencetakan uang Bank Indonesia menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Ketika sedang terjadi inflasi Bank Indonesia mengedarkan uang lebih banyak dari biasanya agar inflasi cepat selesai. Dan ketika terjadi kondisi yang kurang kondusif maka uang yang diedarkan dikurangi jumlahnya.
- Menjadi perantara keuangan
Peran yang tak kalah penting dari Bank Indonesia adalah sebagai perantara atau menjembatani dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu diantara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau kelebihan dana. Antara perbankan dan masyarakat. Dalam hal ini Bank menyediakan sebuah program dimana mereka menerima simpanan dari masyarakat untuk disalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Kredit ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam upaya membuka usaha sendiri atau mandiri untuk memenuhi tujuan hidupnya.
- Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa seputar perbankan.
Dalam menjalankan peranan pengelolaan arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa perbankan dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang pada dasarnya Bank Indonesia mendukung peran tersebut, diantaranya: Menghimpun dan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito yang berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang sejenis dengan hal tersebut; Memberikan dan meminjami kredit bagi masyarakat kecil yang ingin memiliki usaha mandiri; Menerbitkan surat atau tanda bukti pengakuan hutang, baik hutang yang memiliki jangka waktu panjang maupun yang berjangka pendek.
Lainnya, Bank Indonesia berhak untu memindahkan atau mengalihkan surat pengakuan hutang, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri atau kelompok yang disini diwakili oleh nasabah; Menyediakan pembiayaan bagi para nasabah yang didasrakan atas prinsip bagi hasil yang sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah; Melaksanakan dan penempatan atau pengalihan dana dari satu nasabah ke nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat atau tidak termasuk ke dalam bursa efek; dan memberikan jasa-jasa perbankan lainnya kepada nasabah.
- Menjalankan riset dan pemantauan
Bank Indonesia dalam peranannya secara rutin mencari dan menggali segala informasi penting terutama yang mampu mengancam stabilitas keuangan negara. Pemantauan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersifat macroprudential, sehingga Bank Indonesia bisa memantau dan memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor keuangan serta mendeteksi dan mencari potensi yang tidak diduga yang biasanya berdampak pada stabilitas dari sistem keuangan negara.
Dalam fungsi risetnya, Bank Indonesia mampu menciptakan dan mengembangkan instrumen serta indikator yang dibutuhkan oleh macroprudential dalam upaya mendeteksi dan mencari tahu kerentanan dari sistem keuangan. Dan pada akhirnya hasil dari riset serta pemantauan tersebut akan dijadikan sebagai acuan bagi otoritas terkait dalam hal pengambilan langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam upaya meminimalisir gangguan pada sektor keuangan.