Di Indonesia, agama Buddha merupakan salah satu ajaran kepercayaan tertua selain Hindu. Hal ini ditandai dengan banyaknya candi yang merupakan salah satu bangunan suci bagi umat Buddha. Karena itu, bangunan-bangunan candi yang banyak terdapat di seluruh Tanah Air bnayak digunakan untuk menggelar prosesi keagamaan Umat Buddha, salah satuna adalah perayaan Hari Raya Waisak, dimana didalamnya ada banyak tradisi yang digelar.
Hari Raya Waisak sendiri merupakan salah satu hari suci bagi umat Buddha di dunia maupun di Indonesia. Dalam perayaan ini, umat Buddha mengenang tiga peristiwa suci atau trisuci Waisak yang dialami sang Buddha dalam perjalanannya melakukan penyebaran ajaran. Ketiga peristiwa itu adalah hari lahirnya Siddhartha Gautama, momen Siddhartha Gautama menjadi Buddha, dan wafatnya Siddhartha Gautama.
Umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Waisak. Di Indonesia sendiri perayaan ini telah menjadi bagian dari peleburan budaya setempat. Sehingga dalam pelaksanaannya sudah menjadi bagian dari tradisi yang popular, unik dan meriah. Tak heran hari raya Waisak menjadi salah satu event yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Buddha, baik warga lokal maupun wisatawan.
Selain menjadi asset bangsa, perayaan Waisak menjadi ciri khas Indonesia yang harus dilestarikan agar mampu menjadi salah satu destinasi wisata rohani bagi Umat Buddha dan Masyarakat Indonesia secara umum.
Nah, berikut adalah tradisi Waisak paling populer yang digelar di seluruh Indonesia dan tentunya yang unik dan paling meriah yang pernah digelar, apa saja?
1. Trisuci Waisak, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi perayaan Waisak di Indonesia. Selain sebagai salah satu dari keajaiban dunia, Borobudur juga menjadi bukti kebesaran sekaligus kebanggaman agama Buddha dan masyarakat Indonesia. Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur merupakan yang paling besar, unik dan megah di Indonesia.
Bisa dikatakan bahwa pusat perayaan Waisak di Indonesia ada di Candi Borobudur ini. Bahkan selama seminggu terdapat serangkaian acara yang sakral, unik dan juga menarik. Ketika puncak acara berlangsung, kalian bisa menyaksikan kirab sejauh 3 km yang membawa berbagai puja bakti dan juga perlengkapan lain seperti replika Budha, kitab, air dan juga api. Sebagai penutup acara juga akan diadakan penerbangan lampion.
Ribuan lampion akan diterbangkan oleh umat Budha yang merayakan Waisak maupun wisatawan yang ingin ikut berpartisipasi. Namun disarankan para wisatawan mengenakan pakaian yang sopan. Bagi anda yang merasa penasaran, wajib datang ke tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia yang ada di Borobudur ini.
2. Kirab Agung Amisa Puja, di Yogyakarta
Umat Buddha di Desa Gunung Kelir, Girimulyo, menyambut detik-detik Waisak lewat kirab agung amisa puja. Kirab yang dilakukan dengan budaya Jawa ini mengarak replika Sang Buddha sambil membawa bermacam sajen persembahan ke salah satu vihara terdekat. Nantinya, aneka sajen yang meliputi nasi tumpeng, air waisak, dan api akan disemayamkan di pelataran Vihara Giriloka.
Menariknya, rombongan yang mengikuti kirab akan melantunkan doa dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Usai melakukan kirab, umat Buddha akan melaksanakan puja bakti (sembahyang) dan pembacaan paritta suci Waisak (buku suci) hingga menjelang Waisak. Rangkaian puncak Waisak sendiri akan ditutup dengan perayaan darma sakti pada Hari Waisak.
3. Trisuci Waisak di Magelang
Setiap tahunnya, Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu ramai didatangi umat Buddha dari pelosok tanah air dan juga menjadi destinasi wisata yang paling ditunggu wisatawan mancanegara. Perayaan Hari Waisak Indonesia setiap tahun selalu dipusatkan di Candi Borobudur, yang kini menjadi salah satu destinasi keajaiban dunia. Tak heran bila tradisi Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung khidmat, meriah dan unik.
4. Festival Candi Muaro di Jambi
Perayaan Waisak di Provinsi Jambi selalu diselenggarakan di kompleks Candi Muaro Jambi. Ribuan Umat Buddha memadati area sekitar candi untuk melaksanakan berbagai ritual Waisak. Ritual akan dimulai dengan mengitari kompleks candi, sembahyang, sampai semadi yang dipimpin oleh biksu. Setelah ritual usai, rangkaian perayaan Waisak akan diakhiri dengan pelepasan lampion pada dini hari.
(Baca juga: Wujud Akulturasi Kebudayaan dengan Agama Islam)
Tradisi Waisak di Candi Muaro merupakan perayaan terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Menariknya, perayaan Waisak di sini selalu digabungkan dengan Festival Candi Muaro Jambi, di mana berbagai pertunjukan kesenian, festival band, hingga bazar kuliner bisa dinikmati Umat Buddha dan wisatawan.
5. Pawai Waisak di Pekanbaru
Ribuan warga Pekanbaru yang menganut Buddha memadati sejumlah jalan protokol untuk memeriahkan pawai Waisak. Pawai yang dilakukan sore hari ini juga turut dimeriahkan dengan kebudayaan Tionghoa, seperti barongsai, atraksi naga, serta mobil yang dihiasi patung Buddha dan lampu warna-warni dan berbagai simbol suci agama Buddha dan sarana puja turut dibawa dalam iring-iringan.
6. Perayaan Waisak di Candi Mendut
Candi Mendut juga menjadi lokasi perayaan Waisak yang cukup mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia yang satu ini ditandai dengan adanya serangkaian ritual dan acara meriah. Terdapat puja bakti, membawa sesembahan dan serangkaian acara unik lain yang selalu berhasil menyedot perhatian warga sekitar dan juga wisatawan.
Candi Mendut ini merupakan tradisi perayaan Waisak yang berkaitan dengan perayaan yang ada di Candi Borobudur. Karena biasanya arak-arakan akan dimulai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
7. Perayaan Waisak di Candi Sewu dan Candi Plaosan
Lokasi tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia yang ada di Jawa Tengah tak hanya berada di Candi Borobudur atau Candi Mendut saja, melainkan juga di Candi Sewu dan juga Candi Plaosan. Di Kedua candi ini terdapat serangkaian ritual dan acara yang sakral namun juga unik. Biasanya ritual atau puja bakti akan dimulai di Candi Plaosan kemudian menuju Candi Sewu. Di pelataran kedua candi tersebut akan dilakukan berbagai acara mulai dari sore hingga dini hari. Acara yang dilakukan serupa dengan kebanyakan yaitu seperti puja bakti, sembahyang dan doa bersama serta semedi.
8. Perayaan Waisak Di Klenteng Ancol, Jakarta
Tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia juga meriah di Jakarta khususnya di Klenteng Ancol yang mana menjadi vihara tertua di Jakarta. Disini perayaan Waisak berlangsung lebih sakral dimana umat Budha yang datang ke vihara ini memang khusyuk beribadah. Membakar dupa, menyalakan lilin serta berdoa sambil diiringi dengan iringan tabuhan musik khas.
9. Perayaan Waisak di Candi Jiwa dan Candi Blandongan, Karawang, Jawa Barat
Sama dengan perayaan Waisak lainnya, Candi Jiwa dan Candi Blandongan yang ada di Karawang juga menjadi tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia yang berlangsung cukup meriah. Perayaan Waisak di kedua candi ini juga menjadi lokasi bagi umat Budha dari berbagai kota.
Acara biasanya berlangsung cukup khidmat dengan prosesi dan ritual seperti puja bakti, sembahyang, doa bersama dan juga semedi. Acara peringatan Waisak di kedua candi ini juga selalu mendapatkan antusiasme yang meriah tak hanya bagi umat Budha yang merayakan saja namun juga dari warga sekitar.
10. Perayaan Waisak Di Candi Brahu, Mojokerto, Jawa Timur
Jawa Timur memiliki candi peninggalan Majapahit yaitu Candi Brahu. Candi ini merupakan candi atau tempat yang biasa digunakan umat Budha di Jawa Timur khususnya yang berada di wilayah Mojokerto untuk melakukan puncak perayaan Waisak.
Di dalam tradisi unik merayakan Waisak di Indonesia satu ini biasanya akan diawali dengan pawai budaya sepanjang 4 km menuju candi. Pawai ini selalu disambut antusias masyarakat setempat dan wisatawan karena menyajikan berbagai atraksi dan kesenian seperti kuda lumping, reog, barongsai dan masih banyak lagi. Kemudian setelah sampai di vihara akan dilanjutkan dengan puja bakti serta semedi.