Sebagai orang tua, ada kalanya merasa kesal terhadap tingkah anak yang sulit diatur. Rasa ingin memarahinya pun sulit untuk dibendung. Meski begitu, orang tua sebaiknya menghindari banyak hal negatif termasuk berteriak pada anak dengan alasan apa pun. Lantas apa saja kesalahan orangtua yang harus dihindari dalam mendidik anak?
Setiap orangtua tentunya ingin anaknya memiliki kedisiplinan dimana pun, baik di sekolah maupun di rumah. Memang tidak mudah mengajarkan anak untuk disiplin terlebih di usianya yang masih balita. Namun, memang ada baiknya mengajarkan disiplin pada anak bisa diterapkan sejak lahir agar terbiasa.
Kurangnya pemahaman parenting, terkadang membuat orangtua melakukan kesalahan dalam mengajarkan kedisiplinan. Alih-alih menasehati anak dengan cara lembut, masih banyak orang tua yang lebih memilih berteriak dan melakukan hal negatif lainnya. Padahal memiliki dampak buruk terhadap psikologis pada anak. Anak akan menjadi ketakutan dan trauma dengan orang tuanya. Padahal orangtua merupakan sosok yang seharusnya paling dekat dengan anak.
Anak akan belajar dengan cara mencontoh dan salah satu yang paling sering tiru adalah perilaku orang tua. Perilaku buruk orang tua dalam mendidik akan dicontoh dan diterapkannya dan menjadi mudah marah dan melawan orang tua. Hal buruk lainnya adalah anak mudah bosan, depresi dan mengganggu kesehatannya.
Nah, untuk itu orangtua harus berupaya untuk merubah perilaku buruk dalam mendidik anak dengan menghindari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak. Berikut adalah 5 kesalahan orangtua yang harus dihindari, antara lain :
- Berteriak
Kondisi emosi anak akan menjadi lebih labil jika sering diteriaki. Anak yang sering diteriaki akan memiliki masalah dalam proses perkembangan maturasi kondisi emosinya. Dampaknya, anak akan berkembang menjadi anak yang mudah marah dan memiliki emosi yang labil. Kelak hal ini akan mengganggu proses interaksi sosial anak setelah beranjak dewasa. Untuk itu, rubahlah dengan cara yang lembut.
- Berkata Negatif
Ketika orang tua sering berkata negatif seperti ‘tidak’ atau ‘jangan’ kepada anak, bisa membuat anak kebal dan tidak memiliki pengaruh apa-apa padanya. Terkadang kita sering melarang anak berbuat sesuatu tanpa memberi tahu apa yang seharusnya mereka lakukan.
Baca juga: Cara Efektif Mengajarkan Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Jadi, ada baiknya hindari ucapan-ucapan tersebut atau membahayakan, dan sebaiknya fokus pada memberitahu anak bagaimana ia sebaiknya berperilaku.
- Terlalu banyak aturan
Sejalan dengan kesalahan sebelumnya, memberikan terlalu banyak aturan seperti ‘jangan’, ‘jangan itu’, ‘gak boleh’, ‘harus’, bukanlah hal yang baik untuk anak. Berikan anak kesempatan untuk berpikir dan memutuskan perilaku yang baik untuk dirinya.
Oleh karena itu, buatlah beberapa aturan dan fokuskan pada yang penting. Karena intinya tugas orang tua untuk mengarahkan anak ke perilaku yang baik. Nah, dalam membuat aturan pun jangan lupa untuk melibatkan anak. Sehingga orang tua maupun anak saling bersepakat, konsisten, dan disiplin dalam menjalankan aturan yang dibuat bersama tersebut.
- Tidak mau ambil pusing
Sebagian orang tua tidak mau ambil pusing saat anaknya merengek-rengek dan memberikan apa yang anak mau. Padahal, ketika anak tantrum mungkin hanya bisa memperbaiki keadaan saat itu, namun bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak. Karena kemungkinan besar anak akan belajar bahwa dengan merengek, ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
- Memperlakukan sama
Meskipun saudara kandung atau bahkan saudara kembar, mereka tetaplah seorang individu yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan. Sehingga, menggunakan teknik disiplin yang sama untuk semua anak sering kali tidak berhasil.
Oleh karena itu anda perlu mengenali karakteristik setiap anak dan bagaimana ia bereaksi dalam situasi yang sama. Perhatikan saja, meski situasinya sama, reaksi dan tindakan setiap anak akan berbeda. Perlakuan berbeda pada masing-masing anak bukan berarti anda tidak konsisten. Semuanya tergantung kebutuhan dan respon anak anda