Perkembangan smartphone atau telepon pintar yang sangat pesat menuntut kita untuk lebih bijak dalam menggunakannya. Utamanya kepada anak-anak. Hal ini dikarenakan sangat mungkin bagi siapapun termasuk anak untuk dapat dengan mudah mengakses apapun dari smartphone. Sebab itu, perlu adanya tips menjaga anak dari smartphone agar penggunaannya bisa lebih bermanfaat.
Tidak dimungkiri, smartphone memberikan kemudahan mengakses dunia luar. Meski begitu, kebebasan di dunia digital ini memicu kekhawatiran tersendiri, dimana anak cenderung tidak dapat berkomunikasi dengan baik di dunia nyata dan memiliki kosakata yang sedikit.
Di samping itu, ada kekhawatiran anak-anak dapat mengakses situs-situs dewasa memberikan efek yang jauh lebih berbahaya. Selain dapat membuat kecanduan yang lebih parah dari pada narkotika, ini juga dapat merusak cara otak anak dalam fokus, berpikir dan mengambil keputusan.
Bahaya lainnya bagi anak yang menggunakan smartphone tanpa pengawasan orang tua adalah kemungkinan bahwa anak akan berurusan dengan kejahatan di dunia maya, yang berujung pada penculikan, eksploitasi, perdagangan, dan kekerasan seksual terhadap anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengontrol dan mengawasi penggunaan smartphone atau telpon pintar yang layak bagi anak.
Baca juga: Hal yang Harus Dilakukan Untuk Melatih Anak Berani Tampil
Untuk menjauhkan anak dari dampak negatif penggunaan smartphone, setidaknya ada 5 tips menjaga anak dari smartphone yang perlu dilakukan orang tua, antara lain :
- Terapkan pengawasan dan kontrol orangtua
Orangtua harus memasang fitur ‘kontrol orangtua’ pada smartphone atau telpon pintar sebelum digunakan anak. Fitur ini tersedia dalam bentuk aplikasi. Adapun fungsinya adalah membatasi hal-hal yang boleh diakses oleh anak selama menggunakan gadget. Orangtua juga dapat memantau aktivitas anak. Dengan begitu, pengawasan orangtua menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan
- Jangan Beri Anak Smartphone
Orangtua disarankan untuk tidak memberikan kepemilikan smartphone kepada anak dengan sepenuhnya. Sebaliknya, gunakan istilah meminjamkan agar dapat dilakukan pengawasan. Dan tentunya ada syarat yang harus diterangkan kepada anak, misalnya akan diberikan di luar jam belajar atau sekolah.
Bisa juga diberikan hanya pada saat libur sekolah atau akhir pekan saja. Hal ini memungkinkan anak untuk mengetahui saat-saat bisa menggunakan smartphone atau telpon pintar.
- Lakukan Pengecekan secara berkala
Orangtua harus memeriksa ponsel yang sering digunakan anak, terutama atas konten-konten berbahaya dan di luar konteks tontonan yang aman buat anak. Orangtua dapat memeriksa histori pada ponsel yang digunakan anak dan bisa melakukan blok atas konten tersebut untuik memungkinkan tidak dapat diakses kembali atau muncul dalam laman anak-anak.
- Batasi waktu penggunaan
Penelitian menyebut penggunaan smartphone atau telpon pintar untuk anak maksimal 4 jam 17 menit setiap harinya. Untuk melakukan pengawasan secara maksimal, disarankan anak hanya boleh memegang smartphone di siang hari. Sementara, terapkan waktu tanpa smartphone atau telpon pintar pada pukul 6-9 malam untuk meningkatkan dan memaksimalkan family time untuk menumbuhkan kedekatan anak dan orang tua.
- Jangan biarkan menggunakan gadget dikamar
Orangtua harus konsisten menerapkan disiplin untuk melarang anak menggunakan smartphone di kamar tidur, terklebih tanpa penngawasan. Dengan begitu, para orangtua bisa sekaligus melakukan pengawasan dan pendampingan atas konten-konten yang membutuhkan pendampingan untuk menerangkan hal yang tidak diketahui oleh anak. Sehingga mendapatkan pembelajaran atas konten yang ditontonnya.