Tumbuh kembang anak saat remaja sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan sejak kecil. Pembentukan karakter positif menjadi kunci keberhasilan orang tua dalam menempa anak menjadi pribadi yang lebih unggul. Lalu bagaimana membentuk karakter positif pada anak?
Membesarkan dan mendidik anak bukanlah perkara mudah. Menanamkan karakter positif di dalam diri anak juga tidaklah mudah. Untuk itu, dalam memberikan pendidikan karakter harus diajarkan terus menerus agar menjadi kebiasaan. Butuh kesabaran dan ketelatenan orang tua dalam membimbing dan memberikan contoh agar karakter anak bisa terbentuk dengan sangat baik.
Kekeliruan orang tua dalam menerapkan pola asuh dapat memengaruhi perilaku anak di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempelajari prinsip parenting yang benar agar bisa membentuk karakter positif pada anak.
Pola asuh yang baik juga dapat membantu menumbuhkan rasa kepedulian, kejujuran, kemandirian, dan keceriaan pada diri anak. Selain itu, dapat mendukung kecerdasan anak dan melindungi anak dari rasa cemas, depresi, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba dan juga dapat mengurangi risiko anak mengalami gangguan perilaku.
Prinsip utama pola asuh yang baik adalah membesarkan dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, sekaligus mendukung, membimbing, dan menjadi teman yang menyenangkan. Nah, berikut merupakan cara bagaimana membentuk karakter positif pada anak, antara lain:
- Menjadi panutan yang baik bagi anak
Anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Oleh karena itu, menjadi panutan yang baik bagi anak adalah salah satu cara mendidik anak yang penting dilakukan oleh para orang tua.
Baca juga: 5 Cara Ampuh untuk Memotivasi Anak
Ketika Anda ingin menanamkan karakter positif pada anak, berilah contoh pada mereka, misalnya dengan selalu berkata jujur, berperilaku baik dan santun terhadap orang lain, serta membantu orang lain tanpa mengharap imbalan.
- Bersikaplah lembut terhadap kekurangan mereka
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kemampuan unik. Sebagai orang tua, harus bisa mengidentifikasi dan mendorongnya. Anda dapat memberikan bantuan lembut untuk memperbaiki kekurangan anak tanpa mengurangi kepercayaan diri mereka.
- Jangan terlalu memanjakan anak
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak sadar bahwa selama ini Anda selalu menuruti kemauan si buah hati. Nah, ini saatnya untuk menghentikan kebiasaan tersebut sekaligus memberi pembelajaran pada anak agar ia tidak terlalu manja. Mendisiplinkan anak merupakan salah satu bentuk kasih sayang anak yang penting dilakukan orang tua dalam membentuk karakter yang baik pada anak.
Meski demikian, jangan pula memarahinya atau bahkan memukulnya ketika ia berbuat kesalahan. Cobalah menegurnya dengan lembut namun tegas ketika ia berbuat salah dan berikan pemahaman kepadanya.
- Jangan membandingkan anak
Membandingkan anak dengan saudara, teman, kerabat, dan tetangga lain dapat merusak kepribadian anak. Kebiasaan ini dapat memberikan pesan bahwa ia tidak cukup baik.
Anak-anak menjadi bingung tentang identitas mereka sendiri dan mulai meniru orang lain. Untuk itu, memahami kepribadian anak adalah langkah pertama dan terpenting dalam membangun kepercayaan diri serta kekuatan terbaik mereka.
- Luangkan waktu untuk anak setiap hari
Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk. Biasanya, mereka melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.
Jadi, sesibuk apa pun Anda, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya. Terutama bagi para ayah, ini sangat penting untuk menjalin hubungan ayah dan anak yang baik. Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas, seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang ke setiap acara yang dilakukan anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur mengenai kegiatan yang dilakukannya seharian.
- Tumbuhkan sifat kemandirian pada anak
Pahamilah bahwa belajar mandiri tidak mudah bagi anak. Jadi, tunjukkan apresiasi dan kasih sayang Anda pada setiap usaha dan keberhasilannya. Misalnya, dengan mengucapkan terima kasih atau memberikan pujian ketika ia menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Selain itu, tunjukkan apresiasi dan kasih sayang Anda pada setiap usaha dan keberhasilannya. Misalnya, dengan mengucapkan terima kasih atau memberikan pujian ketika ia menyelesaikan tugasnya dengan baik.