Orang tua memiliki peran kunci dalam membangun karakter anak. Terlebih, anak merupakan peniru ulung dan pengamat yang baik. Meniru sendiri sebenarnya tidak selalu berurusan dengan perilaku, ini bisa juga diambil dari keseharian orang tua yang bisa dilihat anak. Pada dasarnya, mengajarkan anak membangun karakter atau intelektual adalah tugas para orang tua. Bagaimana caranya?
Usia anak-anak adalah usia dimana anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik dari pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis, intelektual dan psikomotor.
Bahkan, para ahli menyatakan bahwa anak usia antara 0-6 tahun adalah usia dimana anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai aspek secara signifikan. Tak heran, jika rentang usia tersebut disebut dengan Gold Age (usia emas).
Pada rentang usia tersebut anak akan berusaha menyerap berbagai hal yang ada sekitarnya baik hal positif maupun hal negatif baik dalam bentuk audio, visual dan audio visual. Maka dari itu pada usia tersebut peran orang tua sangat menentukan bagaimana karakter anak tersebut ke depannya.
Karakter yang tumbuh dalam diri anak di usia dini diibaratkan pondasi yang akan menentukan perilaku dan sikap anak kelak. Itulah sebabnya anak usia dini dapat diajarkan atau didik dengan metode pembentukan karakter yang tepat, agar memiliki kepribadian yang baik.
Cara Membangun Karakter Anak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk membangun karakter anak, berikut 7 diantaranya:
- Mengajarkan anak menjadi pribadi yang mandiri
Mandiri sendiri berarti tidak selalu bergantung kepada orang lain. Namun bukan berarti mandiri itu tidak membutuhkan orang lain. Agar sikap mandiri bisa tumbuh dalam diri anak, para orang tua sebaiknya tidak terlalu memanjakan anak.
Baca juga: Cara Cerdas Orang Tua Mengelola Emosi Pada Anak
Biarkan anak melakukan sendiri apa yang bisa ia lakukan, seperti mengajarkan anak untuk membersihkan sendiri tempat tidurnya, memakai baju sendiri, mengikat tali sepatunya dan sebagainya.
- Pendidikan Keagamaan
Pendidikan agama penting untuk dikenalkan kepada anak sejak dini, agar mereka mengenal Tuhan, dan bagaimana beribadah. Semakin dini menanamkan hal ini pada anak, maka akan semakin kuat iman mereka, terutama ketika mereka sudah mengalami pubertas nantinya.
- Pembiasaan dari Kecil
Anak yang sudah dididik sejak kecil dengan kebiasaan yang baik, ketika besar akan terbiasa dengan pendidikan yang baik tersebut. Misalnya saat makan menggunakan tangan kanan, berdoa, berbicara sopan dan perlahan, serta duduk dengan teratur. Hal kecil seperti ini akan mempengaruhi tata krama mereka ketika besar.
- Anak adalah Peniru yang Baik
Anak adalah seorang peniru yang ulung serta pengamat yang baik. Apapun yang dilihat dan diamati dari lingkungan keluarga menjadi panduan untuk anak, dan membantunya dalam membangun karakter. Karena itu, kehati-hatian orang tua dalam bersikap menjadi hal yang mutlak dilakukan agar memiliki anak yang berkarakter baik.
- Tidak Memanjakan
Setiap orang tua tentunya ingin memanjakan anaknya, apapun yang mereka inginkan dan membuatnya bahagia akan diberikan. Kecenderungan tersebut justru akan menjadikan anak suka merengek, cepat putus asa, dan egois.
Cobalah untuk tidak selalu memberikan apa yang anak inginkan. Ini perlu dilakukan agar anak bisa lebih mandiri dan tidak mudah menyerah dalam kondisi apapun.
- Membangun komunikasi yang baik dengan anak
Sebagai orang tua, harus menyempatkan diri mendengar keluh kesah anak. Sempatkan diri mendengar cerita anak tentang hal-hal yang dialami atau jika perlu sebagai orang tua harus banyak bertanya kepada anak dengan lembut. Misalkan menanyai anak bagaimana kabarnya, bagaimana sekolahnya, dan sebagainya.
- Berbagi itu Penting
Anak-anak harus dibiasakan untuk berbagi, bukan meminta. Karena anak yang dibiasakan berbagi akan menjadi orang yang dermawan atau bahkan lebih disegani.