Sejatinya, menangis merupakan salah satu cara bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya. Tapi, terlalu gampang menangis juga tidak baik. Sebagai orang tua, ada baiknya cari tahu alasan kenapa anak gampang menangis atau cengeng.
Menghadapi anak yang gampang menangis atau cengeng bagi sebagian besar orang tua bukan perkara mudah. Meski begitu, jangan langsung dimarahi, ada baiknya cari tahu dulu apa penyebab anak menjadi cengeng.
Menurut para peneliti, rata-rata anak menangis sekitar dua jam per hari dalam dua pekan pertama. Kemudian, mereka lebih sering menangis pada pekan-pekan berikutnya hingga mencapai puncak, sekitar dua jam 15 menit saat mencapai usia enam pekan.
Ketika berusia 12 pekan, lama tangisan ini berangsur-angsur turun hingga menjadi rata-rata satu jam 10 menit. Meski demikian, ditemukan variasi ‘yang cukup ekstrem’, misalnya ada bayi yang hanya menangis 30 menit per hari dan yang menangis lebih dari lima jam per hari.
Alasan anak cengeng dan sering menangis
Ada banyak alasan kenapa anak sampai cengeng dan sering menangis, namun secara umum hal itu disebabkan beberapa hal berikut:
- Lebih sensitif
Bisa jadi anak cengeng karena sifatnya yang lebih sensitif dibandingkan teman-temannya yang lain. Bagi mereka yang lahir dengan perasaan lebih halus, hal-hal kecil yang dianggap sepele bisa jadi memancing anak menjadi cengeng.
- Meminta perhatian
Alasan lain anak berperilaku cengeng karena mereka meminta perhatian. Selain itu, anak yang cengeng, gampang merengek atau menangis ini bisa menjadi tanda jika anak menginginkan perhatian dari orang tuanya. Terlebih jika anak merasa orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga perlu mencari perhatian.
Baca juga: Apa Itu Parental Burnout?
- Mengalihkan perhatian
Anak bersikap cengeng ini dianggap mereka sebagai senjata ampuh untuk mengalihkan perhatian. Terlebih, ketika mereka melakukan hal buruk dan khawatir dimarahi, maka dengan menangis akan membuat orang tua menjadi tidak tega dan tidak jadi menegur. Selain itu, cengeng juga dirasa bisa menjadi alat untuk mendapatkan apa yang anak inginkan.
- Salah pola asuh
Salah pola asuh orang tua juga sedikitnya berpengaruh pada sifat anak, termasuk yang cengeng dan gampang menangis. Anak yang selalu dilarang, akan tumbuh menjadi sosok yang penakut dan selalu cemas ketika melakukan sesuatu di luar kebiasaannya karena sering merasa tidak yakin, khawatir dan takut dimarahi jika mengambil langkah baru. Akibatnya, mereka menjadi mudah cengeng dan meneteskan air mata.
- Terlalu dimanja
Anak yang terlalu dimanja juga disebut menunjukkan pola yang sama. Mereka yang dibesarkan dengan dimanja yang berlebihan atau selalu dituruti akan menyebabkan mereka menjadi sosok yang cengeng.
- Cara untuk mendapatkan yang diinginkan
Bila suatu saat orang tua tidak lagi memenuhi keinginannya, anak akan mulai menangis untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sekali saja hal ini terjadi dan orang tua menuruti, maka selanjutnya mereka akan berpikir cara tersebut ampuh dan terulang kembali.
Cara Mengatasi Anak yang Cengeng
Langkah pertama dalam menghadapi anak yang cengeng dan sedang menangis adalah berusaha tidak panik ataupun memberikan reaksi yang berlebihan, terlebih jika sampai tantrum atau dirasa mengganggu orang lain. Jika sedang berada di area atau fasilitas umum yang ramai, bawa anak ke tempat sepi dan mulai tenangkan mereka.
Selanjutnya, bisa mulai dengan mendekati anak dan coba berikan kenyamanan, seperti pelukan atau usapan. Gestur-gestur ini menjadi tanda jika orang tua ada di samping anak dan siap menemani.
Setelah dirasa agak tenang, secara perlahan tanya bagaimana perasaan mereka, atau ajak mereka berbicara dan menjelaskan perasaannya. Upayakan menggunakan nada yang tegas namun tidak membentak.