Banyak orangtua mengharapkan dapat melihat buah hatinya tumbuh menjadi anak yang bahagia. Namun demikian, untuk menyeimbangkan apa yang terbaik bagi anak cukup menyulitkan. Lalu, bagaimana cara membesarkan anak yang bahagia?
Secara umum orang yang bahagia cenderung lebih sukses, baik soal pendidikan, pekerjaan hingga percintaan. Meski demikian, membesarkan anak menjadi bahagia tak kalah penting, karena akan menjadi bekal untuk membuat anak mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Membesarkan anak yang bahagia bukan soal menuruti semua kemauan orangtua atau menjadi anak penurut. Terlebih, banyak orangtua yang selalu menuruti semua yang diinginkan anak. Padahal, menuruti keinginan anak hanya akan membuat anak menjadi ketergantungan dan sulit untuk mandiri.
Terlebih, anak-anak zaman sekarang cendrung lebih suka berdiam diri di rumah dan sibuk dengan gadget. Kebiasaan ini justru berpotensi memicu gaya hidup sedentary yang berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Berikut adalah tips membesarkan anak yang bahagia sebagaimana dikutip dari berbagai sumber:
- Bahagia Mulai Dari Orangtua
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa ada keterkaitan jelas antara ibu yang depresi dengan perilaku buruk anak. Karenanya, kebahagiaan orangtua akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pola asuh dan kebahagiaan anak. Bisa dibilang, kebahagiaan adalah sesuatu yang menular. Orangtua yang bahagia akan menularkan kebahagiaan pula kepada anaknya.
- Pupuk Kebiasaan Makan Bersama
Dalam berbagai penelitian disebutkan, makan bersama keluarga secara rutin dapat menumbuhkan harga diri yang positif dan kesuksesan pada anak, mulai di lingkungan sekolah, pekerjaan hingga sosialnya.
Baca juga: Tips Mencegah Anak Hilang di Tempat Umum
Anak juga cenderung tidak menderita depresi atau keinginan untuk bunuh diri. Ada ikatan positif antara rutinitas makan bersama keluarga dengan meningkatnya rasa percaya diri dan kesuksesan anak di lingkungan sekolah, pekerjaan dan percintaannya.
- Ajarkan Anak Disiplin
Mengajarkan disiplin pada anak cenderung membuahkan kesuksesan dan intelegensi yang tinggi di masa depan. Menolak gratifikasi, tidak mudah tergoda rayuan, dan tegas dapat mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang bahagia.
Untuk itu, orangtua bisa mulai dengan mngajarkan disiplin sejak dini. Ini bisa dimulai dengan membuat rutinitas, menyusun aturan rumah, dan memberikan hadiah serta konsekuensi atas perilaku anak yang disiplin dan baik.
- Ajarkan anak memahami emosinya
Kedewasaan emosi tidak memandang usia dan perlu diajarkan pada anak sejak dini. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengajarkannya adalah dengan mendorong anak untuk berempati, mengenali emosi, dan memvalidasinya. Melakukan hal ini secara konsisten dapat membantu anak untuk memahami emosinya dan cara melaluinya.
- Tingkatkan waktu bermain dan berolahraga
Anak membutuhkan waktu bermain yang cukup agar fisik, emosi, dan intelegensinya dapat berkembang dengan optimal. Sayangnya, banyak orangtua yang menganggap bermain adalah sebuah hal rekreasional, bukan sarana belajar. Selain bermain, berolahraga juga sangat penting agar tubuh anak bisa berfungsi dengan baik.
- Tingkatkan Waktu Kebersamaan Keluarga
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa anak yang menghabiskan lebih sedikit waktu di perangkat digital, merasa lebih bahagia. Anak juga lebih bahagia karena melakukan banyak waktu untuk kegiatan non-layar seperti berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, mengikuti acara keagamaan, dan kegiatan tatap muka lainnya.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk menetapkan batasan yang jelas dan tegas pada waktu screen time anak. Ada baiknya, orangtua meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas keluarga, ini juga bermanfaat dalam meningkatkan bonding antara orangtua dan anak.
- Berikan Anak Tanggung Jawab
Bebaskan anak dalam mempelajari hal baru sesuai dengan cara mereka sendiri. Ini dapat membantu tumbuh kembang mereka menjadi pribadi yang percaya diri. Banyak penelitian menyebutkan bahwa salah satu kesalahan yang kerap diulangi oleh para orangtua adalah terlalu sering membantu anak dalam melakukan berbagai hal.
Untuk itu, berikan kepercayaan pada anak untuk belajar bagaimana cara merangkak, berjalan, makan sendiri, berpakaian, pergi ke toilet, hingga mengendarai sepeda roda tiga.