Anak-anak diibaratkan sebagai kertas putih, dimana coretan apapun didalamnya merupakan hasil dari didikan orang tua. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, mulai dari perilaku, kesehatan hingga pengajaran lainnya. Khususnya perilaku, salah satu tantangan bagi orang tua adalah mendidik anak jadi penyabar.
Mendidik anak untuk menjadi penyabar memang bukan perkara mudah, namun jika diperkenalkan sejak dini anak-anak dapat memiliki toleransi yang tinggi dan lebih bersabar. Hal ini penting dimiliki sehingga nantinya mereka tak akan mudah bertindak gegabah ketika menghadapi suatu hal di masa depan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melatih kesabaran anak-anak, berikut adalah beberapa tips untuk mendidik anak untuk jadi penyabar:
- Menanggapi anak dengan penuh kesabaran
Orang tua juga harus bersabar untuk mengajari anak kesabaran. Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, kita berarti sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. Dengan begitu, anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan. Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain.
- Ungkapkan dengan kata-kata yang lembut
Melatih kesabaran anak sekaligus melatih para orang tua menghadapi sikap anak-anak. Hal ini dikarenakan sikap sabar orang tua menjadi poin penting menjadikan seorang anak menjadi penyabar. Salah satunya adalah dengan menekankan kata-kata yang lembut dalam mengarahkan anak dalam bersikap. Anak-anak akan dengan mudah mengikuti perintah orang tua dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang, hingga pada akhirnya anak-anak akan terbiasa untuk bersikap sabar.
(Baca juga: 4 Cara Membuat Anak Kooperatif)
- Beri anak kesempatan latihan menunggu
Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus. Pada dasarnya, melatih kesabaran anak cukup mudah, cukup berikan kesempatan pada merka untuk berlatih sabar dan menunggu. Biasanya anak terlatih dengan sendirinya untuk mengalihkan perhatian, dengan sikap sederhana dari orangtuanya, yaitu dengan orangtua sering mengatakan, “Tunggu dulu, ya”, ketika anak mulai meminta sesuatu. Anak akan meresapi kata-kata ‘tunggu’ dan mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya merespons atau memenuhi permintaannya.
- Percaya dan berikan kepercayaan bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya
Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah memberikan kepercayaan kepada anak agar bisa bertanggung jawab. Dan ini perlu dilakukan secara terus menerus. Bisa dimulai dengan cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari. Minta anak melakukan perintah orang tua dengan sabar dan jangan lupa kontak mata.
- Mengajarkan disiplin
Mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Anak-anak harus sering dilatih untuk tahu rangkaian prosesnya. Sehingga anak tidak terbiasa mendapatkan sesuatu dengan instan. Ajarkan anak mengenai batasan-batasan, namun tunjukkan pula cinta saat melatih mental anak. Anak butuh cinta dan butuh ketegasan juga disiplin. Kalau anak hanya mendapatkan secara instan atau tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.