Fenomena orang tua saat ini, banyak berlomba-lomba mendaftarkan anak ke sekolah. Banyak diantaranya yang masih berusia sangat dini, bahkan sejak 1 tahun. Alangkah baiknya sebelum memutuskan dan memilih sekolah untuk anak, para orang tua mengetahui usia anak sekolah yang tepat sehingga tidak berdampak buruk ke depannya.
Bersekolah diartikan sebagai kegiatan belajar bersama kelompok dengan seorang guru atau pengajar. Secara umum, jenjang pendidikan di Indonesia dibagi menjadi sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, serta perguruan tinggi. Belakangan, ada pendidikan usia dini (PAUD) yang bisa menjadi jawaban untuk “menampung” anak-anak yang sudah ingin bersekolah.
Sebelum memutuskan memasukan anak ke sekolah, ada baiknya memperhatikan keinginan dan ketertarikan anak. Sebab, beberapa anak biasanya sudah menunjukkan ketertarikan atau keinginan untuk bersekolah sejak dini.
Tidak dimungkiri memberikan pendidikan pada anak sejak usia muda bisa membantu perkembangannya menjadi lebih optimal. Lantas, berapa usia anak sekolah yang tepat sehingga mereka bisa siap untuk belajar?
Pada dasarnya, sekolah di Indonesia terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu tingkat bermain, wajib dasar, menengah, dan tinggi. Pada tingkat bermain, seperti taman kanak-kanak (TK), umumnya anak bisa sekolah mulai usia 4 tahun.
Sementara untuk sekolah dasar (SD) yang wajib, usia anak untuk mulai sekolah anak paling tidak sudah masuk 6-7 tahun. Lalu, kapan usia anak sebaiknya mulai sekolah? Waktu dan usia untuk memasukkan anak ke sekolah bisa didasari pada kesiapan psikososial serta keinginan anak bersekolah. Umumnya, anak sudah menunjukkan ketertarikannya untuk bersekolah saat ia berusia 3-4 tahun.
Pada usia ini, anak sudah bisa mengungkapkan sendiri keinginan untuk bersekolah karena melihat keluarga atau teman-temannya bersekolah. Bila ini terjadi, orang tua harus peka dan memberi dukungan pada anak untuk sekolah.
Orang tua juga wajib tahu, menunda sekolah dapat mencegah perkembangan sosial anak yang dapat terasah dengan lingkungan belajar yang baik, seperti disebut oleh American Academy of Pediatrics.
Baca juga: 7 Cara Membesarkan Anak agar Tumbuh Pintar
Di samping itu, studi lain mengatakan, penting agar Bunda memastikan untuk memasukkan anak ke ke sekolah sesuai dengan usia dan kesiapannya, agar mendukung performa akademiknya juga.
Manfaat Pendidikan Usia Dini
Seperti namanya, pendidikan usia dini adalah kegiatan belajar yang diberikan pada anak yang belum memasuki usia sekolah. Secara umum, anak-anak mungkin akan menunjukkan minat dan disebut cukup ideal untuk mulai belajar pada usia 3–4 tahun. Jika sudah berada pada tahap tersebut, orang tua harus peka dan mengerti kebutuhan anak.
Namun, orang tua sebaiknya tidak memaksakan kehendak untuk menyekolahkan anak sejak dini. Bukannya mendukung perkembangan, hal ini malah bisa menyebabkan si Kecil merasa stres dan berujung dengan keengganan untuk belajar. Biasakan untuk selalu mengajak anak berdiskusi dan tanyakan kesiapannya untuk mulai belajar.
Di sisi lain, orang tua juga perlu mengetahui apa manfaat pendidikan usia dini pada anak. Pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal dan membentuk karakter anak.
Ada berbagai manfaat yang bisa didapat oleh anak yang mengikuti kegiatan belajar sejak dini, yaitu belajar bagaimana bersosialisasi dengan teman sebayanya, mengelola stres, dan menyelesaikan masalah.