Energi sangat diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, baik digunakan untuk menggerakan alat transportasi, mesin-mesin pabrik, dan alat listrik. Saat ini sumber energi andalan berasal dari energi konvensional, padahal ketersediaan energi ini tidak selamanya bisa memenuhi kebutuhan manusia. Maka perlu mencari energi alternatif yang disebut sumber energi non konvensional. Apa itu energi non konvensional dan jenisnya apa saja?
Energi non konvensional merupakan energi yang terbarukan atau energi yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Sebenarnya, energi non konvensional merupakan energi yang berasal dari alam hanya saja energi ini diolah kembali, sehingga menjadi energi yang lebih praktis dan siap digunakan.
Ada beberapa sumber energi non konvensional yang tujuannya digunakan untuk mengganti sumber energi konvensional, diantaranya adalah hidro energi, biomassa, energi angin, energi matahari, energi dari laut dan energi panas bumi.
- Hidro Energi
Hidro energi merupakan sumber energi yang dimiliki oleh air dan termasuk salah satu sumber energi terbarukan. Seperempat dari kebutuhan energi dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga air. Hidro energi juga dapat menghasilkan listrik yang disebut dengan hidrolistrik atau hidroelektrik.
Sayangnya, ada beberapa kelemahan dari hidro energi ini diantaranya banyaknya daerah perbukitan yang dijadikan pembangkit tenaga listrik air, jika terjadi kecoboran atau kerusakan dapat menyebabkan lahan pertanian dan pemukiman terendam banjir. Selain itu, bendungan yang dibangun dapat menghasilkan gas metana yang menyebabkan efek rumah kaca.
- Biomassa
Biomassa merupakan energi yang berasal dari hewan atau tumbuhan residu dari pertanian atau kehutanan dan komponen-komponen organic dari limbah kota dan industry. Pada zaman modern biomassa dapat dikonversi menjadi energi listrik yang lebih praktis dan berguna.
Pemanfaatan biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar, pembangkit energi, dan sebagai bahan baku produk yang ramah lingkungan atau bioproduk. Selain itu, biomassa juga dapat langsung dikonversi menjadi bahan bakar cair seperti etanol, biodiesel, dan methanol.
Penggunaan biomassa berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca. Pembangkit listrik tenaga biomassa merupakan salah satu bentuk aplikasi dari biomassa yang dikonversi menjadi energi listrik. Terdapat 2 cara untuk bisa mengkonversi biomassa yaitu dengan pembakaran biomassa yang menghasilkan panas untuk menggerakan turbin generator uap, dan cara kedua dekomposisi biomassa yang menghasilkan bahan bakar biogas.
- Energi Angin
Energi angin merupakan energi yang berasal dari angin. Perbedaan tekanan di atmosfer yang dihasilkan energi matahari menyebabkan pergerakan udara dan menghasilkan energi angin. Penggunaan energi angin dalam kehidupan sehari-hari ada pada pompa air, kincir angin, pembangkit listrik, dan pada layar penggerak kapal.
(Baca juga: Apa Itu Sumber Energi Konvensional dan Jenisnya?)
Pada negara-negara yang mempunyai intensitas angina yang tinggi biasanya menggunakan energi angin sebagai sumber energi listrik. Dengan hembusan angin, maka akan mendorong baling-baling kincir angin, sehingga berputar dan saat itu akan menghasilkan listrik.
Ada beberapa keuntungan energi angin yaitu tidak menghasilkan banyak biaya untuk produksi listrik, terbarukan, ekonomis, mudah tersedia, dan dapat didistribusikan secara luas, serta bebas polusi. Sayangnya, ada keterbatas dari energi angin ini karena tidak bisa digunakan disemua tempat dan setiap saat, menciptakan banyak suara, dan memerlukan pemeliharaan yang tinggi karena kondisi atmosfer yang buruk.
- Energi Matahari
Energi matahari adalah energi yang diperoleh dari matahari dalam bentuk radiasi. Secara tradisional energi matahari ini digunakan sebagai pengganti lampu pada siang hari, mengeringkan padi dan pakaian, maupun membuat garam laut. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi energi matahari dapat digunakan pada sel surya dan sebagai sumber listrik.
Ada keuntungan yang bisa didapatkan dari energi matahari ini yaitu seluruh bagian statis sehingga tidak membutuhkan banyak perawatan, tidak membutuhkan perangkat yang khusus, dan dapat digunakan di tempat terpencil dan jauh dari jangkauan. Namun, ada beberapa kekurangan yaitu biaya produksi yang mahal, ketersediaan silicon yang digunakan untuk membuat sel surya masih rendah, dan efisiensinya pun masih rendah.
- Energi dari Laut
Laut merupakan sumber energi yang sangat besar. Laut menyimpan energi dalam berbagai bentuk seperti pasang surut yang didapat dari pasang surut air laut yang dikonversi menjadi energi listrik, energi gelombang yang diperoleh dari arus laut mengonversi arus permukaan air laut menjadi energi listrik, dan energi termal lautan yang diperoleh dengan mengonversi perbedaan suhu antara permukaan dan suhu di kedalaman tertentu menjadi listrik.
- Energi Panas Bumi
Dari berbagai kedalaman, yang dekat dengan permukaan bumi hingga yang letaknya jauh di perut bumi dapat menghasilkan sumber energi panas bumi. Keuntungan dari pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah energinya tersedia melimpah, tidak menghasilkan emisi karbon dan polutan berbahaya, dan tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.
Namun sayangnya, ada kekurangan yang perlu diperhatikan dari energi panas bumi ini yaitu memerlukan modal yang besar dan diduga bisa mempengaruhi kestabilan tanah di daerah sekitarnya.