Banyak yang mengaitkan masalah batu ginjal sangat erat kaitannya dengan kurang minum. Padahal, kurang minum bukanlah satu-satunya penyebab terbentuknya batu ginjal. Ada juga kebiasaan dan juga masalah kesehatan lainnya yang menyebabkan penyakit ini. Meski demikian, berbagai catatan pada jurnal dunia kesehatan menyebutkan bahwa faktor utama dari semua jenis batu ginjal adalah dehidrasi.
Untuk itu, kebutuhan air yang disarankan banyak pihak dengan mengonsumsi air minum harian sebanyak 2-2,5 liter air per hari merupakan langkah yang tepat untuk menghindari dehidrasi dan berpotensi batu ginjal. Secara umum, penyakit ini dapat segera ditanggulangi dengan penanganan yang cepat dan tepat.
Disarankan untuk segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami gejala-gejala seperti adanya darah di air seni, kesulitan untuk buang air kecil, rasa nyeri yang parah saat duduk atau mengganti posisi, rasa nyeri yang diiringi mual dan muntah, rasa nyeri yang didampingi dengan demam dan menggigil. Tanda-tanda di atas mengindikasikan penyakit batu ginjal yang cukup parah dan memerlukan perhatian medis dengan segera.
Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang Indonesia. Kebiasaan jarang minum mengindikasikan munculnya penyakit penyakit ini. Pasalnya, saat seseorang jarang minum, mineral dan garam yang harusnya terbuang lewat air seni malah menumpuk dan mengendap sehingga membentuk “batu” pada ginjal kamu.
Meski faktor utamanya adalah dehidrasi atau kurang asupan air, setidaknya terdapat empat jenis penyakit, yakni batu kalsium, batu asam urat, batu sistin dan batu truvit. Lalu apa saja yang menyebabkannya?
- Kurang minum air
Perlu diingat, tubuh manusia sebagia besar adalah cairan. Untuk menghindari dari dehidrasi disarankan untuk mencukupinya dengan asupan air 2-2,5 liter per hari. Dehidrasi dapat diidentifikasi dari warna urine, jika coklat maka dapat dipastikan mengalami dehidrasi. Dehidrasi memberikan efek yang besar bagi tubuh, salah satunya adalah menyebabkan mineral mudah mengkristal.
(Baca juga: Mengenal Penyakit Hemophilia dan Cara Mengatasinya)
Mineral mengkristal inilah yang menjadi penyebab timbulnya penyakit batu ginjal. Disamping memenuhi asupan air harian sebanyak 2-2,5 liter, senyawa sitrat dalam buah jeruk atau lemon dapat mencegah pembentukan kristal, karenanya sesekali, kamu dapat meminum air perasan jeruk atau lemon.
- Konsumsi garam berlebih
Selain makanan rumahan atau buatan sendiri, umumnya kita tidak mengetahui kandungan apa saja didalamnya, yang dirasakan hanyalah yang penting enak di makan. Umumnya fast food memiliki kandunga garam atau sodium yang tinggi. Padahal, dengan mengkonsumsi makanan tinggi sodium dapat menjadi penyebab batu ginjal.
Oleh karenanya, kurangi penggunaan garam dan konsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan kalengan, roti, dan minuman bersoda. Makanan bergaram tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium, salah satu jenis penyakit ini.
- Makan protein hewani berlebihan
Daging merah dan kerang merupakan dua jenis makanan yang tinggi protein hewani yang mampu meningkatkan asam urat, menurunkan kandungan sitrat, serta menambah kadar asam pada air seni. Peningkatan asam urat tidak hanya dapat mengakibatkan gangguan asam urat di persendian, tetapi juga dapat menjadi faktor penyebab batu ginjal.
- Konsumsi oksalat yang tinggi
Jenis lainnya yang paling sering ditemui adalah padatan campuran kalsium dan oksalat yang menyatu ketika ginjal memproduksi air seni. Penyebab batu ginjal jenis ini adalah konsumsi senyawa oksalat yang berlebih. Makanan tinggi oksalat biasanya dapat ditemui di makanan sehat dan sayur-mayur, seperti bayam, buah bit, belimbing, kacang-kacangan dan sebagainya. Mengonsumsi makanan tinggi oksalat bersama dengan makanan tinggi kalsium dapat membantu tubuh memproses oksalat dan mengikatnya bersama kalsium di pencernaan alih-alih di organ ginjal.
- Masalah pada pencernaan
Gangguan pada pencernaan dapat menimbulkan diare dan mengurangi frekuensi buang air kecil. Saat kamu tidak mengeluarkan urine sebanyak biasanya, tubuh dapat menyerap lebih banyak oksalat dari usus yang akan tercampur bersama air seni. Batu ginjal juga biasanya ditemukan pada penderita gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn, penyakit peradangan usus besar, dan kolitis ulseratif.
- Kondisi medis tertentu
Selain gangguan pada pencernaan, kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab batu ginjal, seperti diabetes tipe 2, hiperparatiroidisme, asam urat, dan sebagainya.