Beberapa bulan yang lalu masyarakat Indonesia dibuat pusing dengan melonjaknya harga minyak goreng yang menimbulkan kelangkaan di pasaran. Padahal, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang penting. Dalam ilmu ekonomi, kelangkaan menunjukan ketidakseimbangan antara ketersediaan sumber daya dan kebutuhan manusia. Lalu bagaimana alat pemenuhan kebutuhan menurut kelangkaan?
Kebutuhan manusia menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan alat pemenuhan kebutuhan adalah barang atau jasa pemuas kebutuhan manusia. Misalnya bagi seorang yang haus segelas minuman merupakan alat pemenuhan kebutuhan.
Ada berbagai macam alat pemenuh kebutuhan dalam ekonomi. Hal tersebut dibagi ke dalam 7 kelompok yaitu; berdasarkan wujudnya, berdasarkan kelangkaan, berdasarkan hubungan dengan benda lain, berdasarkan sifatnya, berdasarkan tujuan penggunaan, berdasarkan tingkat pemakaian, dan berdasarkan proses pembuatannya. Nah dalam materi kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang alat pemenuhan kebutuhan menurut kelangkaan!
Alat pemenuhan kebutuhan menurut kelangkaan atau cara memperolehnya dibagi menjadi tiga yaitu; barang bebas, barang ilith, dan barang ekonomis. Berikut penjelasannya!
- Barang Bebas
Barang bebas merupakan barang yang sudah tersedia di alam. Manusia bisa mendapatkannya secara gratis. Barang bebas disebut juga barang nonekonomis karena untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan.
Baca juga: Apa Saja Upaya Dalam Mengatasi Kelangkaan?
Meskipun gratis, tetapi barang bebas manfaatnya sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi. Misalnya sinar matahari, udara, air hujan, atau pupuk alami.
- Barang Ilith
Barang ilith merupakan barang yang ada disekitar kita yang berpotensi merugikan apabila dalam jumlah berlebihan. Misalnya, air hujan yang datang terus menerus akan menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor. Atau api yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai bencana kebakaran.
- Barang Ekonomis
Barang ekonomis merupakan barang yang tersedia dalam jumlah tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan sehingga memerlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Barang ini memiliki ciri berguna bagi kebutuhan hidup manusia, berjumlah terbatas, dan dapat ditukarkan dengan barang lain.
Misalnya, barang kebutuhan hidup sehari-hari yang memerlukan biaya serta tenaga untuk memperolehnya. Seperti sepatu, air minum kemasan, minyak goreng, makanan, tas, dan lain sebagainya.
