Dalam sejarahnya, sejak berabad-abad silam China memiliki banyak tokoh yang disegani, utamanya dalam percaturan politik, strategi perang, pengobatan, seni bela diri dan masih banyak lagi. Salah satu tokoh terkenal adalah Yuan Shin-Kai, yang merupakan tokoh sentral dibalik revolusi China pada abad ke-20. Nah, siapa sih Yuan Shin-Kai ini?
Yuan Shin-Kai merupakan salah satu tokoh sentral dalam politik China di awal abad ke-20. Yuan lahir pada tahun 1859 dari keluarga lokal terkemuka di Henan. Darah perjuangan mengalir dalam dirinya, mengingat ayah dan pamannya merupakan salah satu pejuang di wilayah China Utara.
Yuan Shin-Kai kecil banyak menghabiskan waktu mempejari ajaran Konghucu klasik, menunggang kuda, berburu dan berlatih bela diri sepeninggal ayahnya dan diangkat anak oleh pamannya sendiri hingga akhirnya berhasil menjadi seorang pejabat tinggi militer dari Dinasti Qing hingga pada akhirnya merebut kekuasaannya dari Sun Yat- Sen dan menjadikannya sebagai presiden pertama Republik Rakyat China dan menciptakan dinasti kekaisaran baru.
Berbagai keberhasilan yang diraihnya tidaklah mudah, Yuan pernah merasakan kegagalan dalam ujian menjadi pegawai negeri hingga pada akhirnya Ia bisa masuk ke dunia militer setelah melabeli dirinya dengan gelar palsu. Sebagai orang militer, penugasan pertamanya adalah di Korea untuk menghadapi dominasi keberpihakan Jepang di Seoul.
Pada tahun 1882, serangkaian kerusuhan anti-Jepang memicu sebuah kudeta. Tentara China bergegas ke Seoul untuk menghadang reaksi Jepang. Momentum inilah yang menegaskan hak kedaulatan China atas Korea. Dalam penugasannya, Ia didapuk sebagai penasihat urusan luar negeri dan turut andil dalam membentuk dan menjadi penasehat kekaisaran Korea.
Meskipun secara politik Jepang dan Korea sepakat berbagi kekuasaan, namun rupanya Yuan Shin-Kai menginginkan kekuasaan penuh atas korea dan memunculkan peperangan dengan Jepang. Yuan harus menelan kekalahan dalam perang tersebut dan kemudian ditugaskan untuk bekerja pada proyek-proyek modernisasi militer, terutama membangun angkatan darat.
(Baca juga: Siapa Saja Tokoh Aufklarung di Eropa?)
Rupanya, kesempatan tersebut digunakan Yuan untuk mengasah kemampuan berbagai maneuver politiknya hingga akhirnya diangkat menjadi Gubernur Shandong setelah berjasa dalam menumpas pemberontakan kaum Boxer pada tahun 1899.
Prestasinya tersebut lantas menjadikannya sebagai Gubernur Jenderal Zhili dan berakhir diangkat sebagai Perdana Menteri. Tidak berselang lama, akhirnya pada Maret 1912, Yuan Shin-Kai diangkat sebagai presiden pertama Republik China.
Dinasti Baru Dan Pergolakan
Perjalanan kekuasaan Yuan Shin-Kai yang sangat berambisi untuk naik tahta dan mendirikan dinasti baru membawanya pada kematian. Banyak pertentangan dari semua pihak di China atas keinginan Yuan naik tahta dan mendirikan dinasti baru. Terlebih cara-cara Yuan dalam menjalankan kekuasaannya dipenuhi kontroversi menuai kecaman dari banyak pihak.
Salah satunya adalah menandatangani konsorsium pinjaman perbankan di Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan Jepang tanpa melakukan persetujuan dari majelis nasional China. Dimana dana tersebut justru digunakan untuk melawan musuh-musuhnya, hinga pada akhirnya dengan sokongan Permaisuri kekaisaran China akhirnya membubarkan Majelis Nasional.
Meski perjalanan kekuasaanya dikotori oleh cara-caranya yang negative, namun Yuan Shin-Kai tetaplah seorang administrator yang ulung. Yuan Shin-Kai akhirnya meninggal pada tahun 1916 karena berbagai penyakit yang dideritanya. Sepeninggal Yuan Shin-Kai China semakin tergelincir dalam perang saudara dan berbagai revolusi juga pemberontakan selama 12 tahun lamanya.