Pernahkah kalian ikut berbelanja ibu ke pasar? Ketika ibu membeli sesuatu maka akan terjadi tawar menawar dengan penjualnya. Hal tersebut yang dinamakan bernegosiasi dalam proses jual beli. Bernegosiasi ini tidak dapat dilepaskan dalam kegiatan kita sehari-hari baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun keluarga. Secara tertulis, kita mengenal adanya teks negosiasi.
Negosiasi adalah proses interaksi antara pihak-pihak tertentu dengan harapan mencapai persetujuan yang menguntungkan semua pihak. Teks negosiasi umumnya berbentuk lisan dan disajikan dalam bentuk percakapan atau dialog. Namun, tak jarang pula teks negosiasi ditulis dalam bentuk cerita pendek yang menggabungkan narasi dengan dialog.
Adapun dialog dalam teks negosiasi berisi pernyataan yang berisi pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang mengutamakan kesantunan serta banyak menggunakan kalimat-kalimat persuasif dan kalimat yang menyatakan syarat. Berikut aspek kebahasaan dalam teks ini, antara lain :
Pasangan Tuturan
Percakapan merupakan hal yang tidak dapat dielakkan dalam negosiasi. Percakapan dalam negosiasi terdiri atas rangkaian tuturan yang dibuat oleh penutur yang terlibat. Rangkaian tuturan tersebut antara lain berupa pasangan tuturan terdekat (adjacency pairs). Pasangan tuturan merupakan pertukaran tuturan yang memerlukan reaksi dari mitra tutur. Contoh pasangan tuturan antara lain adalah :
(Baca juga: Menyusun Teks Negosiasi)
- Mengucapkan salam-membalas salam
- Bertanya-menjawab
- Meminta-memenuhi/menolak permintaan
- Mengusulkan-menerima/menolak usulan
- Menawarkan-menerima/menolak penawaran
Adanya pasangan tuturan dalam negosiasi memperlihatkan terjadinya pertukaran informasi yang dibutuhkan. Dengan memberikan respons yang sesuai, pihak yang terlibat dalam negosiasi menunjukan keinginan untuk mewujudkan negosiasi yang lancar.
Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang digunakan untuk membujuk dan meyakinkan orang lain. Contoh kalimat persuasif seperti :”ini adalah kesempatan yang baik untuk Bank Armada untuk semakin dikenal oleh pengunjung acara kami”. Pernyataan itu diungkapkan untuk meyakinkan pemberi sponsor bahwa ia akan mendapatkan keuntungan jika bersedia menyokong acara tersebut.
Kalimat Yang Menyatakan Syarat
Negosiasi sangat berkaitan dengan tawar-menawar. Oleh karena itu, dalam teks negosiasi banyak digunakan kalimat yang menyatakan sebuah syarat, yang ditandai dengan konjungsi jika, kalau, maupun apabila.
Kalimat Logis
Kalimat logis adalah kalimat yang bersifat masuk akal. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan harus sesuai dan relevan dengan negosiasi yang sedang dilakukan.
Kalimat Kausalitas
Negosiasi digunakan sebagai alat tawar menawar. Oleh karena itu, biasanya banyak menggunakan kalimat yang menyatakan sebab akibat. Hal ini diungkapkan sebagai bentuk pemberian alasan untuk memperkuat penawaran kita. Contoh : sebab, karena, sehingga.