Sebagian dari kita mungkin telah cukup paham dengan apa yang disebut mutasi gen. Berdiri dari dua kata yang terpisah, gen bisa diartikan sebagai substansi hereditas yang berfungsi menyampaikan infirmasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan mutasi merupakan perubahan urutan DNA suatu gen secara permanen, atau perubahan materi genetik pada makhluk hidup yang dapat diwariskan dari induk ke keturunannya.
Pada dasarnya, gen bersifat mantap meskipun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, susunan gen tersebut dapat mengalami perubahan dikarenakan faktor-faktor tertentu. Apa saja?
Setidaknya ada 4 faktor yang dapat memengaruhi mutasi gen, termasuk kesalahan selama replikasi DNA oleh mutagen, terputusnya ikatan oksigen-fosfat, substitusi pasangan basa dan perubahan jumlah basa. Berikut penjelasannya!
1. Kesalahan selama replikasi DNA oleh mutagen
Pada tahap S pembelahan sel, setiap sel menggandakan DNA-nya melalui proses replikasi DNA. Pada proses replikasi DNA, pertama-tama enzim helikase akan membuka rantai ganda DNA. Selanjutnya, enzim DNA polimerase akan mengkatalisis pemanjangan rantai DNA sehingga dihasilkan rantai ganda DNA. Pada tahap ini, mutagen dapat bereaksi sehingga menyebabkan kesalahan pemasangan unrutan basa nitrogen pada DNA.
(Baca juga: Pengertian Mutagen dan Jenisnya)
2. Terputusnya ikatan oksigen-fosfat
Mutagen dapat menyebabkan terputusnya ikatan antara oksigen dan fosfat sehingga bagian pangkal DNA yang putus akan tersambung dengan potongan DNA yang lain. Akibatnya, protein yang disintesis dapat mengalami perubahan.
3. Substitusi pasangan basa
Sunstitusi pasangan basa merupakan penggantian basa nitrogen dengan basa nitrogen yang lain. Substitusi pasangan basa dibedakan menjadi transisi dan transversi. Transisi merupakan penggantian basa purin (A,G) oleh basa purin (A,G) atau penggantian basa piramidin (T,C) dengan basa piramidin (T,C).
Sementara itu, transversi adalah penggantian basa purin (A,D) dengan basa pirimin (T,C) atau penggantian basa pirimidin (T,C) oleh basa purin (A,D).
4. Perubahan jumlah basa
Mutasi gen dapat disebabkan karena terjadinya perubahan jumlah basa nitrogen akibat peristiwa adisi, insersi maupun delesi. Adisi merupakan penambahan satu atau lebih basa nitrogen pada ujung suatu gen. Insersi merupakan penyisipan basa nitrogen pada bagian tengah gen. Delesi merupakan pengurangan satu atau lebih basa nitrogen pada suatu gen.