Dalam kehidupan bermasyarakat yang mempunyai berbagai macam perbedaan baik dari pemikiran maupun latar belakang pasti bisa memunculkan suatu konflik. Meskipun tidak bisa dihindarkan, konflik bisa diminimalisir sehingga tetap bisa hidup harmonis dan berdampingan salah satunya dengan membangun integrasi sosial.
Intergasi sosial ini dilakukan dengan perwujudan dari rasa saling menghargai dan menghormati. Integrasi sosial merupakan gabungan dari dua istilah kata yaitu “integrasi” yang dalam bahasa INggris disebut dengan integration yang memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan. Sementara kata “sosial” berarti hubungan dan juga timbal balik dari tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Adapun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi merupakan pembaruan sesuatu yang berbeda hingga menjadi kesatuan dan utuh dan bulat. Pembaruan dapat diartikan sebagai penyesuaian atau penyelerasan untuk menjadi satu. Dalam kajian sosiologi setidaknya ada tiga (3) bentuk integrasi sosial yang terjadi di masyarakat antara lain integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif.
Integrasi Normatif
Integrasi normatif adalah integrasi yang terjadi akibat norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma yang dijadikan sebagai pedoman bagi masyarakat dapat mempersatukan masyarakat, sehingga masyarakat yang memiliki pedoman yang sama dapat dengan mudah mencapai integrasi sosial.
(Baca juga: Pengertian Integrasi Sosial dan Faktor Pendorongnya)
Adapun contohnya, banyaknya pulau di Indonesia membuat munculnya berbagai macam keberagaman antar suku dan budaya. Setiap daerah pastinya memiliki norma yang mengikat dan mengatur di kawasan tersebut. Perbedaan itu dapat disatukan dengan norma yang dianut bangsa Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika.
Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional adalah integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Misalnya, negara Indonesia yang bersuku-suku dapat dikategorikan berdasarkan fungsi identik mereka. Contohnya, Suku Bugis identik dengan melaut dan Suku Jawa identik dengan pertanian. Maka dimanapun suku tersebut berada maka fungsinya sebisa mungkin akan dibawa dan membentuk integrasi sosial.
Integrasi Koersif
Integrasi koersif adalah integrasi yang dibentuk dengan berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Cara koersif dapat diartikan sebagai cara kekerasan atau pemaksaan. Contoh dari integrasi koersif yaitu para pendemo yang diberikan gas air mata untuk menghentikan kericuhan yang terjadi dan menciptakan integrasi.