Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan batik yang merupakan kekayaan dari Indonesia. Pada kain batik ini biasanya memiliki berbagai macam motif sesuai dengan ciri dari masing-masing daerah, sehingga menghasilkan karya seni yang indah. Kain batik atau kain bercorak ini merupakan salah satu contoh ragam hias.
Ragam hias atau ornemen merupakan bentuk dasar hiasan yang menjadi pola bagi beragam karya seni kerajinan. Seni kerajinan itu dapat berupa tenunan, kain bercorak/ batik, ukiran, sampai dengan pahatan batu. Ada empat motif dalam ragam hias yaitu ragam hias geometris, ragam hias flora, ragam hias fauna, dan ragam hias figuratif.
Ragam hias geometris
Sesuai dengan namanya, ragam hias geometris di dominasi oleh bentuk-bentuk geometris (garis, segitiga, segiempat) yang disajikan secara indah sesuai imajinasi pembuatnya. Ragam hias ini termasuk ke dalam bentuk seni paling tua karena telah dikenal masyarakat prasejarah Indonesia. Bentuk dasarnya berupa kombinasi titik, garis, ataupun bidang yang berulang, mulai dari pola yang sederhana sampai kepada pola yang rumit.
Ragam hias geometris ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Mulanya, ragam hias ini berupa motif guratan mengikuti bentuk benda yang dihias. Kemudian, ragam hias dikembangkan sebagai motif ukiran, pahatan, dan cetakan.
Ragam Hias Flora
Ragam hias flora menggunakan figur tumbuhan sebagai objek motif hiasan dalam berbagai bentuk. Dimana, bentuknya bisa alamiah (apa adanya) atau digubah (stilasi) sesuai imajinasi pembuatnya. Jenis tumbuhan yang dijadikan objek amat beragam, tergantung pada lingkungan tempat motif tersebut diciptakan. Adapun, lingkungan yang dimaksud adalah alam, sosial, dan kepercayaan yang dianut.
(Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Batik di Indonesia, Budaya Bangsa yang Harus Dilestarikan)
Ragam hias bermotif flora dapat dijumpai hampir diseluruh Indonesia, kondisi ini bisa dimaklumi mengingat alam Indonesia kaya akan beragam jenis tumbuhan. Ragam hias bermotif flora dapat ditemukan pada batik, ukiran, dan tenunan.
Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna menggunakan figur hewan sebagai objek motif hiasan dalam berbagai bentuk. Berbeda dengan ragam hias flora, bentuk hewan yang disajikan dalam hiasan sudah sama sekali berbeda dengan bentuk aslinya.
Dalam pengubahan, seluruh tubuh hewan dijadikan objek lalu dikombinasikan dengan motif geometris ataupun tumbuhan. Kombinasi motif terutama mengisi seluruh tubuh hewan sedangkan tepian bentuk tubuh tetap dibiarkan tegas.
Ada beberapa jenis binatang yang dijadikan objek gubahan antara lain kupu-kupu, burung, ikan, ular, kera, dan gajah. Motif ini bisa dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain border.
Disamping itu, ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cenderawasih di Papua, Komodi di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.
Ragam Hias Figuratif
Ragam hias figuratif menggunakan figur manusia sebagai objek motif hiasan dalam beragam bentuk. Sebagai ornamen, figur yang menjadi fokus objek bisa keseluruhan tubuh bisa juga hanya wajah. Wayang merupakan salah satu contoh ragam hias figuratif dengan objek figur manusia yang utuh, dimana biasanya terdapat pada boneka, lukisan, ukiran, maupun motif batik.