Kehidupan di dumi terbentuk sampai saat ini melalui proses evolusi yang berlangsung selama jutaan tahun. Dimulai dari zaman Azoikum, paleozoikum, mezsozoikum hingga neozoikum atau zaman kehidupan baru. Sepanjang itu, bergantian beragam jenis manusia purba pun hidup di permukaan bumi ini. Salah satunya dia yang dipanggil Homo Habilis.
Homo Habilis berarti “manusia terampil”. Manusia purba ini dianggap sebagai awal dari Homo. Mereka hidup di sub-Sahara, Afrika, sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun yang lalu. Penemuan fosil manusia ourba ini terjadi pada tahun 1959 dan 1960, tepatnya di Olduvai Gorge, Tanzania. Adapun penemunya adalah Louis dan Mary Leakey, sepasang paleantropolog dari Kenya-Inggris.
Manusia purba ini dianggap sebagai pembuat alat batu yang pertama. Itulah sebabnya spesies ini dijuluki sebagai Homo Habilis. Kesimpulan itu didukung oleh bukti temuan banyak sekali fosil peralatan batu di Olduvai Gorge tersebut.
(Baca juga: Berkenalan dengan Manusia Purba Australopithecus)
Bicara mengenai ciri-ciri, Homo Habilis konon sudah lebih maju dibandingkan Australopithecus. Dimana tempurung otak sudah sedikit lebih besar dengan wajah dan gigi yang lebih kecil. Meski begitu, panjang lengan dan bentuk mulut masih menyerupai kera. Adapun tinggi yang dimiliki umumnya antara 100 – 135 cm dengan berat rata-rata 32kg.
Homo habilis diperkirakan merupakan spesies dari genus Homo yang pertama kali muncul di bumi. Manusia purba ini diduga merupakan nenek moyang dari Homo ergaster, yang kemudian menurunkan spesies lain yang memiliki bentuk tubuh seperti manusia, Homo erectus. Sampai saat ini masih diperdebatkan apakah manusia purba ini adalah nenek moyang dari manusia.
Cara Hidup
Diperkirakan Homo habilis menghasilkan daging dari memulung ketimbang berburu. Manusia purba ini bertindak sebagai pemulung konfrontatif dan mencuri hasil bunuhan dari predator yang lebih kecil seperti serigala dan cheetah. Selain daging, buah juga diperkirakan menjadi komponen makanan penting lainnya bagi jenis homo yang satu ini. Ini ditunjukkan oleh erosi gigi yang konsisten dengan paparan asam yang berulang.
Berdasarkan analisis tekstur microwear gigi, Homo habilis (seperti awal lainnya Homo) kemungkinan tidak mengonsumsi makanan keras secara teratur. Kompleksitas tekstur microwave, rata-rata, berada diantara kerumitan pemakan makanan keras dan pemakan daun.