Senyawa karbon aldehida bagi orang awam mungkin akan terdengar asing. Namun, manfaatnya untuk kehidupan manusia ternyata cukup besar, selain pada bidang kesehatan juga berkontribusi sebagai bahan baku industri maupun sebagai bahan pengawet.
Aldehida merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus karbonil (C=O) tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hydrogen. Gugus fungsi aldehida adalah R-CHO sedangkan rumus umum aldehida adalah CnH2nO.
Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial atau lazim atau umum sering digunakan. Sedangkan tata nama IUPAC aldehyde diturunkan dari nama senyawa alkana. Aldehida diberi nama menurut nama trivial asam karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam –oat atau asam –at menjadi akhiran aldehid. Contoh asam format nama aldehidnya menjadi formaldehid dan asam asetat menjadi asetaldehid.
Untuk penamaan aldehida rantai bercabang, rantai karbon terpanjang yang memiliki gugus CHO dipilih sebagai rantai induk dan penomoran dimulai dari gugus fungsi. Disamping itu, pemberian nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun menurut abjad kemudian nama rantai induk. Contohnya : CH3CH2CH(CH3)CH2CHO memiliki nama IUPAC 3-metil-pentanal.
Isomer Pada Aldehida
Aldehida memiliki isomer rangka, posisi dan isomer fungsi seperti isomer yang ada pada alkohol. Aldehida berisomer fungsi dengan alkanon (keton), karena keduanya memiliki rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contohnya, CH3CH2CHO (propanal) berisomer fungsi dengan CH3COCH3 (2-propanon), dimana memiliki rumus molekul yang sama yaitu C3H6).
(Baca juga: Mengungkap Proses Pembuatan Unsur-unsur dan Senyawa)
Adapun isomer rantai pada aldehida terjadi karena pengaturan atom karbon yang berbeda dalam rantai. Keisomeran aldehida mulai terdapat pada butanal yang memiliki dua isomer, yaitu butanal dan 2-metil propanal.
Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aldehida
Ada beberapa sifat fisika dari aldehida di antaranya adalah :
- Formaldehida berbentuk gas pada suhu kamar.
- Etanal dan aldehida rendah lainnya dan keton adalah cairan volatile atau mudah menguap yang tidak berwarna.
- Aldehida dan keton yang lebih tinggi berbentuk zat padat.
- Aldehida yang lebih rendah memiliki bau yang tajam.
- Semakin ukuran molekul aldehida dan keton meningkat, baunya menjadi kurang tajam dan lebih harus.
- Banyak aldehida dan keton alami digunakan dalam campuran parfum. Aldehida dan keton juga digunakan sebagai zat penyedap.
- Aldehida dan keton yang lebih rendah hingga empat atom karbon larut dalam air, dalam semua proporsi karena mereka membentuk ikatan hydrogen dengan air.
- Kelarutan aldehida dan keton menurun dengan cepat pada peningkatan panjang rantai alkil.
- Semua aldehida dan keton cukup larut dalam pelarut organic seperti benzene, eter, meyanol, kloroform dan lain-lain.
- Kelarutan aldehida dan keton dalam air meningkat seiring dengan peningkatan ikatan hydrogen.
- Titik didih aldehida dan keton lebih tinggi dari hidrokarbon dan eter dengan massa molekul yang sebanding.
Selain itu, aldehida dapat mengalami reaksi kimia sebagai berikut :
- Oksidasi, aldehida adalah senyawa yang bersifat sebagai reduktor kuat sehingga dapat mereduksi senyawa yang bersifat oksidator lemah. Aldehida dapat diidentifikasi dengan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens. Oksidasi aldehid ini menghasilkan asam karboksilat.
- Adisi, adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (reaksi penjenuhan). Jika senyawa yang mengadisi bersifat polar maka gugus yang bersifat lebih positif akan terikat pada atom oksigen sedangkan gugus negative terikat pada atom karbon.
Kegunaan Aldehida
Aldehida sering dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari bidang farmasi, industry, bahkan makanan minuman. Contohnya antara lain : larutan formaldehida dikenal sebagai formalin yang digunakan untuk pengawet mayat, formaldehida juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industry plastic melamin dan bakelit, etanal merupakan bahan baku untuk industry.