Perubahan tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kehidupan skala kecil (keluarga dan tetangga) maupun skala besar (masyarakat dan negara). Perubahan sendiri bisa diartikan sebagai proses masyarakat membentuk cara hidup yang baru dan berbeda sama sekali dengan cara hidup sebelumnya. Ini dilakukan karena cara hidup yang lama dinilai tidak memadai untuk menunjang kelangsungan hidup manusia ke depan. Secara umum, perubahan dalam sejarah dapat dibedakan menjadi evolusi dan revolusi.
Evolusi merupakan perubahan bersifat lambat sedangkan revolusi merupakan perubahan yang bersifat cepat. Nah, pada materi kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai perubahan yang bersifat lambat, yakni evolusi. Apa saja ciri evolusi sejarah ini?
Dalam sejarahnya, pemikiran mengenai evolusi telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, Tiongkok dan Islam. Pada awal abad ke 19, Jean Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai transmutasi spesies dan teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah.
Adapun, penyebab terjadinya perubahan atau evolusi sejarah adalah perang, bencana alam, revolusi sosial, krisis ekonomi, reformasi, globalisasi, maupun dengan adanya perkembangan teknologi. Pada evolusi sejarah ini, setidaknya ada 5 ciri yang perlu diketahui, antara lain :
(Baca juga: Sejarah Perang Gerilya di Indonesia)
- Dalam kurun waktu, evolusi berlangsung ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun.
Misalnya, evolusi manusia purba yang tampak dari bentuk fisik tubuh dan pertambahan volume otak pada tengkorak.
- Evolusi berlangsung dalam tahapan yang teratur
Dalam hal ini selangkah demi selangkah, sehingga memberi kesempatan kepada manusia untuk mempelajari dan menyesuaikan diri. Misalnya, persebaran pengaruh Hindu-Buddha lalu Islam di Indonesia.
- Evolusi bersifat incremental
Ini artinya hanya menambah terhadap apa yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, perubahan cara hidup masyarakayat mesolitikum tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan masa paleotikum. Mereka mulai tinggal dalam gua-gua tetapi masih nomaden serta mencari makan dengan berburu dan meramu.
- Evolusi berlangsung dalam lompatan ke depan yang acak
Ini secara tidak langsung membuatnya sulit diprediksi. Misalnya, pertumbuhan kota dan pusat industry selama Revolusi Industri di Eropa berlangsung kacau pada awalnya karena membanjirnya urbanisasi.
- Evolusi bersifat transformasional
Dalam hal ini, artinya evolusi sama sekali mengganti apa yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, dalam revolusi Indonesia, kita sepenuhnya berubah dari bangsa terjajah menjadi bangsa yang menentukan hidup kita sendiri.