Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya tidak asing lagi dengan adanya bunyi-bunyian di sekitar. Baik itu bunyi seperti deru mesin kendaraan, suara kicauan burung, ataupun percakapan manusia. Tapi, tahukah kalian jika bunyi juga tak le[as dari fenomena? Nah, kira-kira apa saja ya fenomena bunyi tersebut?
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang berupa energi yang merambat. Bunyi dapat terdengar karena merambat melalui berbagai medium, sehingga sampai ke telinga kita. Medium-medium perambatan bunyi ini meliputi zat padat, zat cair, dan gas.
Secara umum, ada beberapa fenomena bunyi yang terjadi, seperti pemantulan dan penyerapan bunyi, gema dan gaung, resonansi dan pelayangan, keras dan tinggi bunyi, kualitas bunyi. Untuk lebih memahami kita bahas satu persatu mengenai fenomena bunyi ini yuk!
Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Pemantulan bunyi adalah suatu keadaan dimana gelombang bunyi yang datang mengenai permukaan suatu medium yang keras, kemudian dibalikkan kembali arahnya ke medium asalnya dengan sudut yang sama dengan sudut datangnya. Sementara penyerapan bunyi adalah suatu keadaan dimana gelombang bunyi yang dihasilkan dari sumber suara diserap oleh medium-medium tertentu, sehingga tidak terjadi pemantulan dan penyebaran bunyi.
Adapun contoh penerapan dari pemantulan dan penyerapan bunyi adalah gedung bioskop yang menerapkan konsep penyerapan bunyi, dan perangkat sonar kapal menerapkan konsep pemantulan bunyi.
Gema dan Gaung
Gema adalah suatu fenomena terdengarnya bunyi pantul setelah bunyi asli dari suatu sumber bunyi selesai dikirimkan. Sedangnya Gaung adalah suatu fenomena terdengarnya bunyi pantul sebelum bunyi asli dari suatu sumber bunyi selesai dikirimkan.
(Baca juga: Mengenal Tiga Klasifikasi Bunyi)
Adapun contoh fenomena gema dan gaung ini adalah saat kita berdiri di atas gunung atau di dalam goa dan berteriak. Saat itu yang terjadi adalah seakan ada pantulan bunyi yang terdengar beberapa saat setelah atau sebelum sumber bunyi selesai bersuara.
Resonansi dan Pelayangan
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda yang lain dengan frekuensi yang sama. Sedangkan pelayangan adalah fenomena terdengarnya dua bunyi dengan intensitas yang sama namun frekuensinya sedikit berbeda.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh resonansi bisa ditemukan pada gitar akustik yang di dalamnya terdapat tabung resonansi sehingga suara gitar akan terdengar saat dipetik. Sedangkan pelayangan, dapat ditemui ketika ada seorang anak berdiri di pinggir jalan dan mendengar suara sirine ambulans dengan frekuensi yang sama namun kedua ambulans tersebut bergerak ke arah yang berbeda.
Keras dan Tinggi Bunyi
Keras bunyi merupakan karakteristik untuk membedakan suatu bunyi dalam frekuensi yang sama. Keras dan lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo gelombangnya itu sendiri. Sedangkan tinggi bunyi merupakan karakteristik untuk membedakan suatu bunyi akibat frekuensi tertentu, dimana tinggi bunyi ini bergantung pada frekuensi benda yang bergetar.
Kualitas Bunyi
Kualitas bunyi atau timbre adalah sifat yang membedakan dua bunyi yang sama keras dan yang memiliki frekuensi yang sama. Setiap nada yang dihasilkan alat music memiliki bentuk gelombang yang berbeda, sehingga menghasilkan kualitas bunyi yang berbeda juga.