Di zaman yang serba modern seperti saat ini, teknologi merupakan hal yang tidak bisa kita hindari. Pasalnya, seiring teknologi yang semakin maju, banyak aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia selalu menggunakan teknologi. Namun, teknologi bukan hanya berkutat dalam alat-alat elektronik saja tetapi juga dalam ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu bioteknologi.
Bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme hidup atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi ini dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Dalam artikel kali ini, kita akan berkenalan lebih jauh dengan bioteknologi modern. Apa ya kira-kira bedanya dengan bioteknologi konvensional?
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan prinsip biologi sel dan molekuler untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia.
Rekayasa genetika adalah upaya untuk menghasilkan organisme yang unggul secara genetik dengan cara mengambil gen tertentu dari organisme unggul. Sedangkan rekayasa biokimia yaitu upaya yang dilakukan untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga dapat menghasilkan proses biologis tertentu dan terhindar dari kontaminasi yang dapat mempengaruhi proses dan produk yang dihasilkan.
(Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Bioteknologi Konvensional?)
Adapun ciri-ciri bioteknologi modern adalah melibatkan materi genetik seperti DNA, organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik suatu organisme sehingga dapat bermanfaat bagi manusia serta peralatan dan teknologi yang digunakan sudah modern.
Bioteknologi modern, khususnya rekayasa genetika mengubah sifat organisme dengan menyisipkan fragmen DNA tertentu sehingga dapat menghasilkan produk yang bermanfaat yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai contoh, bioteknologi ini telah mengubah sifat genetic bakteri Escherichia coli dengan menyisipkan DNA pengkode insulin pada plasmid bakteri sehingga bakteri tersebut dapat menghasilkan insulin.
Selain dari bidang kesehatan, bioteknologi modern juga dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan dengan mengupayakan peningkatan produksi tanaman. Disamping itu, penerapan bioteknologi ini sebagai upaya dalam mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya agar tidak ikut terkonsumsi oleh manusia dengan cara menerapkan teknik rekayasa genetik.
Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah organisme transgenik. Dimana, contohnya ada tanaman transgenik (tanaman ini dapat bertahan dari serangan hama dan memberikan hasil panen lebih banyak), hewan transgenik (meningkatkan hewan kualitas dan kuantitasnya).