Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukanlah titik akhir perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Apalagi, Indonesia pada awal Kemerdekaan masih harus menghadapi kekuatan asing yang ingin menjajah kembali, lantaran para penjajah khususnya Belanda enggan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Semangat Nasionalisme dari masyarakat Indonesia pada awal Kemerdekaan, digunakan sebagai ideologi bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Salah satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Dimana organisasi ini bertujuan untuk mencapai Indonesia yang merdeka dan berdaulat serta mengusir penjajahan pemerintahan Belanda di Indonesia.
Sayangnya, ketika bangsa Indonesia belum sempat menikmati euphoria kemerdekaan, kehidupan bangsa Indonesia harus dihadapkan kembali dengan konflik dari pihak asing, sehingga memunculkan perlawanan di berbagai daerah. Hal ini karena kedatangan pihak sekutu yang diboncengi oleh tentara NICA (Belanda), karena NICA ingin menegakan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia. Adapun serangkaian konflik dan insiden yang terjadi yaitu :
- Pertempuran Surabaya
Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara sekutu mendarat di Tanjung Perak, Surabaya dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby. Dalam pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur beribu-ribu pejuang Indonesia, sehingga pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan.
- Pertempuran lima hari di Semarang
Pertempuran di Semarang ini terjadi pada 15 Oktober 1945, kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua belah pihak, salah satunya Dr. Karyadi sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit di kota Semarang.
(Baca juga: Wajib Tahu, 5 Fakta Menarik Tentang Hari Kemerdekaan RI!)
- Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris dibawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara sekutu. Setelah itu sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak dan memicu perlawanan dari bangsa Indonesia.
- Bandung Lautan Api
Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada Oktober 1945, dimana sekuti meminta hasil lucutan tentara Jepang. Namun, pada 21 November 1945 sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan dan hal ini tidak diindahkan oleh bangsa Indonesia, sehingga perintah tersebut diulang pada 23 Maret 1946. Sebelum keluar Bandung para penjuang Indonesia menyerang markas sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan.
- Pertempuran Medan Area
Awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan pertempuran Medan Area pada 9 Oktober 1945 saat pasukan sekutu yang diboncengi Belanda dibawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada 13 Oktoben 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan.
- Peristiwa Merah Putih di Manado
Terjadi pada 14 Desember 1945 di mana para pemuda Manado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasil merebut Manado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan sekutu atau Belanda. Daerah yang direbut tersebut dikibarkan bendera Merah Putih.
Konflik Indonesia Melawan Belanda
Indonesia pada awal kemerdekaan terus berjuang untuk melawan tindakan sekutu dan NICA. Sementara Inggris selaku sekutu sedikit demi sedikit menarik diri dan memberi kesempatan kepada tentara NICA untuk berperan
Sekalipun Indonesia pada awal kemerdekaan terus mendapat berbagai cobaan, tetapi dihadapi dengan tetap tegar dan terus melakukan perjuangan hingga mendapat kedaulatan penuuh. Untuk itu pemerintah Indonesia melakukan perundingan sebagai bantuan dan prakarsa dari dunia Internasional. Perundingan-perundingan awal diantaranya perundingan 17 November 1945, perundingan Februari 1946, perundingan Hooge Veluwe, dan perundingan gencatan senjata.