Tipe gunung api. Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk ke dalam ring of fire. Itu artinya, memiliki deretan gunung berapi yang aktif. Bahkan dalam sejarahnya salah satu gunung di Indonesia tercatat memiliki letusan yang maha dahsyat dan abu letusannya hingga menutupi langit eropa selama berbulan-bulan.
Terbaru, Gunung Anak Krakatau, Gunung Sinabung, Gunung Merapi menunjukan aktivitasnya dan memaksa penduduk di sekitarnya mengungsi dan menjauh dari jangkauan abu vulkaniknya. Namun tahukah kalian jika gunung di Indonesia maupun di dunia memiliki jenis yang berbeda-beda?
Secara umum, jenis gunung api berdasarkan tipe bentuknya terbagi menjadi 3, diantaranya Gunung api Strato, gunung api Maar, dan gunung api Perisai. Apa yang membedakannya?
Gunung Api Strato
Jenis gunung api yang pertama adalah strato atau kerucut dengan banyak lapisan lava dan abu. Gunung api ini terbentuk akibat adanya erupsi efusif atau lelehan dan eksplosif atau letusan batuan panas dan cair.
(Baca juga: Ngeri, 5 Gunung di Indonesia Ini Masuk Level Siaga dan Waspada)
Lelehan yang keluar dari dalam gunung ini menyebabkan lereng dipenuhi oleh batuan beku yang berlapis-lapis. Gunung api jenis strato ini banyak terdapat di Indonesia, misalnya Gunung Merapi, Gunung Semeru, maupun Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung Api Maar
Tipe gunung api menurut bentuknya yang kedua adalah berbentuk maar atau seperti danau kawah. Gunung api ini terbentuk akibat letusan eksplosif yang besar dan terjadi satu kali, dan letusan gunung tersebut kemudian membentuk lubang besar seperti kawah di puncaknya.
Gunung api ini memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan gas yang tinggi. Biasanya, setelah terjadi letusan hebat, gunung itu pun menjadi gunung mati. Salah satu gunung Maar di Indonesia adalah Gunung Lamongan, sedangkan di dunia ada Pegunungan Eifel di Jerman dan Dataran Tinggi Auvergne di Prancis.
Gunung Api Perisai
Tipe gunung api yang satu ini berbentuk seperti perisai. Gunung api perisai terjadi karena letusan gunung api dengan tekanan rendah, sehingga membentuk lereng yang sangat landai.
Erupsi gunung ini tidak meledak seperti 2 gunung api di atas karena memiliki tekanan gas yang rendah. Sedangkan, lava cairnya berasal dari dapur magma yang dangkal dan magma yang cair. Jenis gunung ini tidak terdapat di Indonesia, tetapi yang terkenal di dunia adalah Gunung Mauna Loa dan Mauna Kea di Hawaii.