Sebuah panci yang berisi air akan terasa dingin bukan? Lalu ketika kita meletakkannya di atas kompor yang menyala, maka panci dan juga air di dalamnya menjadi panas. Kenapa hal ini bisa terjadi ya? Alasan yang paling tepat untuk menjawab hal ini adalah karena terjadinya perpindahan kalor dari api kompor, menuju panci, dan kemudian ke air. Mumpung lagi membahas kalor, teman-teman tahu tidak sebenarnya apa itu kalor dan bagaimana kalor dapat berpindah? Jika kalian masih belum mengetahui mengenai kalor dan perpindahannya, mari kita bahas pada kesempatan kali ini.
Kita akan mencari tahu pengertian dari kalor, dan juga bagaimana caranya berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Yuk mari kita menambah pengetahuan bersama-sama. Pastikan kamu membaca hingga akhir ya!
Pengertian dari Kalor dan Perpindahannya
Kalor atau panas adalah bentuk energi, yang tidak akan sulit kita temui di kehidupan sehari-hari. Energi kalor juga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya atau benda satu dengan benda lainnya. Dalam Satuan Internasional atau SI, satuan dari kalor yang digunakan adalah Joule (J). Satu kalori adalah jumlah energi panas yang digunakan untuk menaikkan suhu 1°C pada 1 gram air.
Suatu benda akan mengalami peningkatan suhu jika diberikan kalor, dan akan menurunkan suhu jika melepaskan kalor ke lingkungannya. Layaknya secangkir kopi panas yang lama kelamaan akan menjadi dingin. Tiap benda juga memiliki tingkatan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya. Semakin besar massa benda, semakin besar pula kalor yang diperlukan.
Dalam proses perpindahannya, kalor memiliki 3 cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Dalam konduksi, kalor yang berpindah dalam suatu zat padat tidak diikuti dengan perpindahan partikelnya. Contohnya sendok yang dipanaskan diatas api, saat salah satu sendok dipanaskan maka panas tersebut akan merambat ke ujung lainnya. Namun, saat terjadi perpindahan panas tersebut, partikel dari batang besi tidak ikut mengalami perpindahan.
Dalam proses ini, berdasarkan daya hantar panasnya, benda akan bisa dibedakan menjadi 2 kategori. Yaitu:
1. Konduktor:
Benda/bahan dalam kategori ini dapat menghantarkan kalor dengan baik. Contohnya alat masak dari logam, raksa pada termometer, tabung tembaga pada radiator mobil. Contoh bahan konduktor adalah besi, tembaga, aluminium, silikon, dan perak.
2. Isolator:
Benda/bahan di kategori ini tidak dapat menghantarkan panas. Contohnya adalah kayu, kaca, kertas, plastik.
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi merupakan bentuk perpindahan kalor melalui zat perantara dan juga disertai dengan perpindahan partikel zat. Contoh dari konveksi adalah seperti yang kita contohkan diatas, yaitu saat air yang berada di panci dan dipanaskan di atas kompor, Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan. Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya. Demikian seterusnya.
Peristiwa ini akan terjadi pada dua jenis zat, yaitu zat cair dan gas karena massa yang berbeda akibat proses pemanasan.
Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Radiasi merupakan proses perpindahan panas tanpa adanya perantara/medium, dan hanya bisa terjadi pada zat berbentuk gas dan ruang hampa udara. Contoh yang paling mudah kita temui adalah perpindahan panas matahari ke bumi yang melalui ruang hampa udara.
Nah itu dia pengertian dari kalor dan juga perpindahannya. Kamu bisa belajar lebih banyak di bimbel online Kelas Pintar mengenai berbagai macam materi pelajaran. Jadi tunggu apalagi, yuk belajar bersama Kelas Pintar!