Setahun belakangan ini kita dihantui oleh kecemasan kasus pandemik virus Corona yang semakin meningkat penyebarannya di seluruh dunia. Memperkuat sistem imun tubuh pun menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal penularan virus yang berasal dari Wuhan tersebut. Tidak hanya virus Corona, sistem imun tubuh yang kuat juga dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit atau kelainan lainnya.
Pada dasarnya, sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan sistem perlindungan yang ada di dalam tubuh manusia. Fungsi utama sistem imun ini menangkal radikal bebas yang dapat menyerang dan menimbulkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh kuman, virus, maupun bakteri.
Namun, gangguan atau kelainan pada sistem imun bisa saja terjadi, bahkan jika tidak segera diatasi akan semakin parah dan menyebabkan kematian. Ada beberapa kelainan dan penyakit yang menyerang sistem imun pada manusia, antara lain :
- Alergi atau Hipertensitif
Alergi atau hipersensitif merupakan suatu respons imun yang berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak berbahaya. Zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi alergi disebut allergen. Misalnya serbuk sari, antibiotik, atau obat-obatan tertentu, bulu hewan, spora, jamur, kacang, makanan laut dan lain-lain.
Reaksi alergi terjadi karena respons kekebalan humoral yaitu kekebalan yang diperantai oleh sekresi IgE ke dalam darah dan limfa. Jika seseorang terpapar allergen, IgE akan terikat pada basophil yang berisi histamine. Histamine merupakan bahan kimia yang menyebabkan gejala alergi yang umum yaitu hidung gatal, mata berair, dan bersin-bersin.
- Penolakan Transplantasi
Sistem imun kita akan bisa mengenali mana yang merupakan “self” mana yang merupakan “non self”. Sistem kekebabalan tubuh kita akan mengenali dan menyerang apapun yang secara normal berbeda dari unsur yang ada pada tubuh seseorang.
(Baca juga: 6 Gejala Defisiensi atau Kekurangan Vitamin E Pada Tubuh)
Bahkan walaupun unsur tersebut hanya sedikit berbeda seperti organ ataupun jantung yang dicangkokkan. Penolakan transplantasi dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
- Transplantasi hiperakut, terjadi segera setelah transplantasi dilakukan, misalnya pada transpantasi ginjal.
- Transplantasi akut, terjadi beberapa hari setelah transplantasi dilakukann. Untuk mengatasi kasus ini biasnaya resipen diberikan obat seperti sikos yang mempengaruhi respons molekul MHC sesipen terhadap donor.
- Transplansi kronis, terjadi karena organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi akibat darah beku pada pembuluh darah organ.
- AIDS
AIDS atau Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, merupakan penyakit menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV ini menyerang sel-sel T penolong (T helper). Virus HIV bersifat dorman dalam tubuh manusia. Namun selama masa dorman tersebut virus HIV dapat ditularkan kepada orang lain.
Virus HIV ditularkan melalui air mani, cairan vagina, darah, penggunaan jarum suntik yang tercemar HIV dan berhubungan seks. HIV tidak menular melalui kontak fisik dan penggunaan peralatan yang sama dengan penderita.
- Defisiensi Imun
Defisiensi imun merupakan kegagalan suatu gen sehingga makrofag tidak dapat menghancurkan patogen. Biasanya defisiensi imun terjadi karena faktor keturunan. Contohnya, SCID atau Severe Combined Immunodeficiency, dimana mengalami kekurang limfosit B dan limposif T sehingga harus tinggal dilingkungan steril agar tidak terkena infeksi patogen.
- Autoimun
Autoimunitas adalah suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang organ atau jaringannya sendiri seolah-olah mereka adalah benda asing. Contoh penyakit autoimun yaitu lupus eritomatosus, psoriasis, multiple sclerosisi dan lain-lain.