Letak Indonesia yang diapit Benua Asia dan Australia, berpengaruh terhadap banyak hal termasuk ras dari nenek moyang kita. Dimana, banyak bangsa atau ras asing yang datang dan kemudian menetap serta berkembang di Nusantara seperti bangsa melayu, Weddoid, maupun Negroid. Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai bangsa Weddoid, seperti apa?
Ras adalah rumpun bangsa yang berasal dari nenek moyang secara turun temurun. Setiap ras memiliki ciri fisik dan sifat biologis yang khas. Inilah sebabnya kita dapat melihat bermacam-macam individu dengan ciri fisik yang berbeda-beda di Indonesia. Salah satunya adalah bangsa Weddoid.
Bangsa ini berasal dari kawasan selatan India, terutama yang sekarang menjadi penduduk Srilangka. Mereka masuk dan mendiami Asia Tenggara, setelah itu mengembara hingga ke Indonesia secara bergelombang dalam kurun waktu berabad-abad.
Para ahli menduga, bahwa kedatangan bangsa Weddoid menggeser keberadaan Negrito yang lebih dulu sampai di kepulauan Indonesia. Disamping itu, kebudayaan bangsa ini dinilai masih Paleotikum atau zaman batu tua.
Baca juga: Cari Tahu Lebih Jauh Tentang Proto Melayu
Sama halnya dengan bangsa lain, bangsa Weddoid juga memiliki ciri-ciri fisik yang membuatnya berbeda. Dimana, ciri fisik bangsa ini hampir sama dengan penduduk asli Australia (Aborigin) atau Austro-Melanosoid, antara lain berkulit coklat tua, letak mata ke dalam, alis cenderung tebal, hidung agak lebar, dengan tinggi sedang.
Persebaran di Indonesia
Persebaran bangsa Weddoid di Indonesia cukup luas meliputi sebagian Sumatera dan Sulawesi. Selain itu juga menyebar ke wilayah Indonesia bagian timur seperti pulau Seram, Timor Barat, Flores Barat, maupun Papua. Diperkirakan mereka menyebar di Indonesia sebelum kedatangan bangsa Proto Melayu.
Saat kedatangan bangsa Proto Melayu yang lebih maju, bangsa Weddoid terdesak ke pedalaman. Kemungkinan mereka merupakan nenek moyang suku Kubu (Jambi), Sakai (pedalaman Palembang) di Sumatera dan suku Toala serta Tokea (Semenanjung barat daya Sulawesi), Tomuna (Pulau Muna) di sulawesi, Suku Gayo (sekiyat danau laut tawar, suku Mentawai (Kepulauan Mentawai).