Teori lempeng tektonik merupakan teori yang dapat menerangkan proses dinamika bumi maupun pembentukan permukaan bumi seperti gunung, gunung berapi, maupun adanya gempa bumi. Dimana, pergerakan lempeng tektonik disebabkan oleh litosfer yang memiliki ketebalan dan jika bagian kulit dari litosfer keluar akan terjadi suatu pergerakan. Litosfer sendiri adalah lapisan kulit bumi bagian terluar.
Pada dasarnya, teori lempeng tektonik erat kaitannya dengan teori pergerakan benua. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, lempeng-lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar yaitu pangea. Menurut teori pergerakan lempeng benua, satu benua besar tersebut pecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia dan Gondwana. Kemudian kedua benua besar tersebut mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera seperti saat ini.
Adapun, teori lempeng tektonik ini pertama kali dikemukakan oleh F. Vine dan D. Matthews pada tahun 1963. Dalam teori ini dijelaskan bahwa bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang bergerak dengan arah dan kecepatan masing-masing. Ada lempengan yang bergerak sambil mendekat dan saling menjauh.
Baca juga: Bahaya Gunung Api Bawah Laut
Akibat pergerakan lempeng tektonik terbentuklah batasan-batasan. Jenis-jenis batasan ini yang berpengaruh pada fenomena yang ada di permukaan bumi. Apa saja batasan tersebut?
- Batasan Konvergen (Counvergent Boundaries)
Batasan konvergen adalah perbatasan lempeng yang geraknya saling mendekat dari arah yang berlawanan. Pada perbatasan ini lempeng saling bertubrukan sehingga terjadi patahan yang mengakibatkan munculnya gunung api dan palung laut. Contohnya, pertemuan Lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di Indonesia sehingga menghasilkan jalur gunung api diSumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
- Batasan Divergen (Divergent Boundaries)
Batasan divergen adalah perbatasan lempeng yang bergerak dengan arah yang berlawanan atau saling menjauh. Dalam batasan ini kedua lempeng tidak terpisah meskipun bergerak saling menjauh karena di belakang setiap lempeng terbentuk kerak yang baru. Contohnya, terbentuknya gunung api dipunggung tengah Samudera Pasifik dan Benua Afrika.
- Batas Menggunting (Shear Boundaries)
Dalam batas menggunting, kedua perbatasan lempeng hanya saling bergesekan sehingga tidak terjadi penambahan atau pengurangan luas permukaan. Contohnya, Patahan San Andreas di California.