Cyanobacteria berasal dari Bahasa Yunani “cyanos” yang berarti biru dan “bacteria” yang artinya batang. Cyanobacteria merupakan organisme prokariotik yang memiliki pigmen klorofil a (hijau) dan fikosianin (biru) sehingga disebut sebagai ganggang hijau biru. Lantas, bagaimana proses reproduksi ganggang hijau biru Cyanobacteria ini?
Cyanobacteria atau ganggag hijau biru bersifat prokariotik dan dapat berfotosintesis. Dengan begitu, ganggang ini memiliki peran sebagai produsen dalam ekosistem.
Cyanobacteria memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan bakteri, yaitu 1-50 µm.
Beberapa Cyanobacteria memiliki heterosista, yaitu sel berdinding tebal yang berfungsi untuk fiksasi N2.
Cyanobacteria berperan penting untuk membantu fiksasi N2, dan penghasil protein sel tunggal yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Cyanobacteria melakukan reproduksi secara seksual dengan beberapa cara, termasuk pembelahan sel, fragmentasi, heterokista dan pembentukan spora.
Pembelahan sel
Ini umumnya terjadi pada kelompok Cyanobacteria uniseluler, misalnya Chlorocococcus.
Fragmentasi
Ini adalah pemisahan sebagian benang pada Cyanobacteria yang berbentuk benang/filamen. Bedang terpisah karena adanya sel pembatas yang disebut hormogonium. Selanjutnya hormogonium akan tumbuh menjadi benang baru. Contoh Cyanobacteria yang melakukan fragmentasi adalah Oscillatoria.
Baca juga: Perbedaan Bakteri Heterotrof dan Autotrof
Heterokista
Ini merupakan sel yang beda dengan sel tetangganya, transparan, tidak mengandung pigmen an berwarna kekuning-kuningan pada alga yang berbentuk benang. Heterokista terjadi dari sel vegetatif yang mengalami metamorfosis dan biasanya dari sel yang baru melakukan pembelahan.
Heterokista yang mengandung banyak zat makanan disebut akinet. Heterokista dapat memisah dan membentuk benang baru seperti hormogonium. Contoh Cyanobacteria yang melakukan reproduksi seksual dengan heterokista adalah Nostoc, Anabaena, dan Rivularia.
Pembentukan spora
Cyanobacteria juga dapat membentuk spora khusus yang terdapat dalam sel dan mengandung sebagian protoplasma sel. Spora yang demikian disebut akinet. Jika lingkungan kurang baik, akinet akan berdinding tebal dan merupakan spora istirahat yang disebut arthrospora.
Jika keadaan lingkungan menjadi baik, arthrospora akan tumbuh menjadi individu baru. Contoh Cyanobacteria yang melakukan reproduksi dengan spora adalah Chamaeshipon convervicolus.