Kamu pasti pernah mendengar istilah “ada uang ada barang” kan? Dari istilah tersebut maka bisa disimpulkan bahwa uang menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan kita. Pasalnya, dengan uang kita bisa memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari. Tapi, apakah kamu tahu bagaimana sebenarnya pengelolaan uang di suatu negara, khususnya rupiah di Indonesia, sehingga tidak berdampak buruk terhadap industri keuangan maupun perekonomian?
Di Indonesia sendiri pengelolaan uang dilakukan oleh Bank Sentral Republik Indonesia, yaitu Bank Indonesia. Bank Indonesia atau bank sentral merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak-pihak lainnya. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat sungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawabnya sebagai otoritas moneter.
Sebagai otoritas moneter, maka bank sentral bertanggung jawab memastikan terwujudnya kebijakan moneter di suatu negara. Untuk itu, bank sentral berhak mengawasi dan membimbing pemerintah serta perbankan agar mematuhi kebijakan moneter yang telah dikeluarkan.
Bank sentral dalam hal ini adalah Bank Indonesia sebagai lembaga pemegang otoritas moneter memiliki wewenang untuk menciptakan uang sebagai alat pembayaran yang sah. Dimana, konsep penawaran uang lebih ditekankan pada usaha bank sentral untuk menjamin kelancaran sirkulasi jumlah uang beredar di masyarakat agar lebih efisien.
Baca juga: Bank Sentral: Pengertian, Sejarah, dan Tugasnya
Untuk menjamin kelancaran sirkulasi jumlah uang yang beredar, maka Bank Indonesia sebagai bank sentral melakukan dua kegiatan, antara lain :
- Menciptakan Uang Kas
Apabila kebutuhan terhadap uang kas dari masyarakat diprediksi meningkat, maka bank sentral dapat menciptakan atau menambah uang kas untuk dapat memenuhinya. Misalnya, menjelang hari Raya Idul Fitri dan Natal biasanya kebutuhan masyarakat terhadap uang kas meningkat.
Efek ini mula-mula dirasakan oleh bank umum yang kekurangan alat likuid (kas). Untuk memenuhi kekurangan ini bank mengambil cadangannya pada bank sentral, agar lalu lintas pembayaran di tengah masyarakat tidak terganggu.
- Melakukan Kliring Antarbank Umum
Bank sentral berkewajiban mempercepat lalu lintas kliring, yaitu proses penyelesaian pembayaran antarbank atas besarnya tagihan yang dimiliki masing-masing bank. Proses kliring membuat lalu lintas pembayaran antarbank menjadi lebih cepat.