Indonesia merupakan salah satu negara multikultural yang kaya akan keanekaragaman sosial dan budaya. Keanekaragaman sosial di dalam masyarakat ditandai dengan adanya perbedaan-perbedaan etnis, suku bangsa, ras, bahasa, agama, maupun adat istiadat.
Sebagaimana diketahui, bahwa Indonesia adalah sebuah masyarakat yang sistem nasionalnya (Bhinneka Tunggal Ika) mempersatukan beranekaragam masyarakat dan kebudayaannya sebagai sebuah bangsa dalam wadah negara.
Kendati demikian, keanekaragaman sosial, yaitu etnis, suku bangsa, ras, dan budaya adalah suatu kepastian dalam masyarakat modern. Hal ini terjadi karena kemajuan arus informasi, komunikasi, dan transportasi.
Adapun dalam masyarakat modern memiliki beberapa ciri antara lain:
- Terbuka akan hal baru
- Menerima perubahan secara kritis
- Peka terhadap permasalahan sekitar
- Berorientasi pada masa kini dan masa depan
- Merencanakan segala tindakannya
- Percaya akan ilmu pengetahuan
- Menghormati Hak Asasi Manusia (HAM
- Yakin akan potensi diri dan dapat mengembangkannya
Sayangnya, semakin beranekaragam masyarakat justru memilki potensi adanya suatu konflik, sehingga kondisi tersebut harus dibarengi dengan sikap penghargaan dan penghormatan terhadap kelompok masyarakat lain. Sikap menghargai masyarakat yang memiliki perbedaan sosial dan budaya mencerminkan adanya sikap toleransi.
Baca juga: Memahami Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Manusia
Untuk dapat menghargai atau menghormati keanekaragaman sosial maka kita juga harus mempelajari, memahami, dan menerapkan konsep masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern. Di mana anggotanya terdiri atas etnis (suku bangsa), agama, ras, dan budaya yang hidup dalam wilayah lokal maupun nasional.
Menurut Piere L. Van de Berghe keanekaragaman dalam masyarakat multikultural adalah sebagai berikut :
- Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
- Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atau kelompok lain.
- Sering terjadi konflik antar kelompok yang satu dengan yang lain.
- Integrasi sosial tumbuh atas paksaan dan saling tergantung dalam bidang ekonomi.
- Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) diantara anggotanya.
- Tentang nilai-nilai yang bersifat dasar.
Dalam masyarakat multikultural, maka masyarakat di tuntut untuk hidup penuh toleransi saling pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam membina masyarakat yang tentram dan damai. Dalam multikulturalisme, bangsa-bangsa duduk bersama, saling menghargai, saling membantu, dan tidak memandang apakah suatu kelompok masyarakat merupakan kelompok mayoritas atau minoritas sehingga tidak adanya dominasi mayoritas.