Laboratorium tak pernah bisa dipisahkan dari ilmu biologi. Di tempat inilah percobaan biologi umumnya dilaksanakan. Namun, dalam setiap percobaan di laboratorium risiko bukannya tidak ada. Terlebih ada begitu banyak bahan kimia berbahaya yang digunakan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika terjadi terjadi kecelakaan di laboratorium? Pertolongan pertama pada kecelakaan seperti apa yang harus dilakukan?
Percobaan di dalam laboratorium berbeda dengan percobaan di luar ruang laboratorium. Dalam percobaan di laboratorium, sering kali digunakan berbagai macam bahan kimia atau mikroorganisme berbahaya. Oleh karena itu, setiap orang yang sedang melakukan percobaan dalam laboratorium harus menerapkan biosafety.
Biosafety sendiri merupakan usaha yang dilakukan untuk membuat seseorang yang sedang melakukan penelitian di dalam laboratorium terlindungi dari bahan-bahan yang berbahaya.
Lantas, pertolongan pertama pada kecelakaan seperti apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium? Berikut ini beberapa diantaranya sebagai akibat dari luka yang ditimbulkan oleh sejumlah zat kimia.
1. Luka bakar akibat zat kimia asam
Saat terjadi kecelakaan di laboratorium sebagai akibat dari zat kimia asam, maka pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menghapus zat asam dengan kapas atau kain halus, kemudian cuci dengan air yang mengalir sebanyak-banyaknya,
Selanjutnya, cuci tangan dengan larutan Na2CO3 1%. Cuci lagi luka dengan air, keringkan, olesi dengan salep lavertran (salep minyak ikan) dan balit dengan kain perban.
2. Luka bakar akibat zat kimia basa
Luka bakar yang disebabkan oleh zat kimia basa bisa diatasi dengan mencuci bagian yang terkena dengan air sebanyak-banyaknya, bilas dengan asam asetat 1%, cuci kembali dengan air, lalu keringkan. Olesi dengan salep boor dan balut dengan kain perban.
3. Luka bakar karena panas
Luka karena panas dapat terjadi karena kontak langsung dengan api, gelas atau logam panas. Bila kulit terlihat hanya memerah, cara penanganannya adalah dengan mengolesi dengan salep lavertren.
Baca juga: Mengintip Kegunaan Alat-alat Laboratorium
Bila kulit yang terkena sampai terasa nyeri, maka kompres secepatnya dengan air es, lalu periksakan ke dokter. Bila luka terlalu besar, jangan diberikan obat apapun, tutup luka dengan kain perban, dan segera bawa ke dokter.
4. Mata terkena percikan zat kimia
Jika mata terkena percikan zat kimia, segera basuh dengan air sebanyak-banyaknya.
5. Keracunan zat melalui hidung
Jika ada zat masuk ke hidung hingga membuat keracunan, maka segera pergi ke tempat dengan udara segar. Bila korban tidak bisa berbapas, segera beri napas buatan.
6. Keracunan melalui mulut
Bila zat hanya sampai di mulut, segera berkumur sebanyak-banyaknya. Bila zat tertelan, segera muntahkan. Jika tidak bisa muntah, maka pancing dengan minum segelas air yang dicampur 2 sendok teh garam dapur atau pancing dengan jari yang dimasukan ke pangkal kerongkongan hingga muntah.
Jika korban pingsan, hindari pemberian sesuatu melalui mulut dan segera bawa ke dokter.
Berikut adalah petunjuk keselamatan umum bekerja di laboratorium.
- Pastikan pada meja kerja hanya terdapat alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
- Bekerjalah dengan serius, jangan sambil bersenda gurau dengan teman.
- Jangan makan dan minum di dalam laboratorium.
- Ikatlah rambut dan jangan gunakan perhiasan yang dapat tersangkut pada alat laboratorium.
- Gunakan jaslab, sepatu tertutup, sarung tangan, masker dan kacamata pelindung untuk menghindari terkena percikan zat kimia berbahaya.
- Jangan mengoperasikan alat, jika tidak tahu cara menggunakannya.
- Jika ada alat yang rusak, segera laporkan pada gurumu.
- Jangan meninggalkan pekerjaan tanpa adanya pengawasan
- Pisahkan sampah dan limbah laboratorium dengan tepat
- Setelah selesai melakukan percobaan, rapikan kembali dan bersihkan meja kerja.